Demokrat Keukeuh Upaya Kudeta AHY Bukan Kisruh Internal Partai, Sebut KLB PDI Mega vs Soerjadi
Menurut Teuku Riefky, pemerintah sama-sama ada dalam kisruh kudeta kepemimpinan PDI tahun 1996 dan upaya kudeta AHY dari pimpinan Partai Demokrat.
TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Isu upaya kudeta terhadap Agus Harimurti Yudhoyono ( AHY) dari kepemimpinan Partai Demokrat disebut bukan hanya masalah internal partai.
Hal tersebut dikatakan Sekretaris Jenderal Partai Demokrat.
Ia membandingkan kejadian tahun 1996 dengan saat ini.
• Tentang Uang Rp 100 Juta untuk Kudeta AHY, Ini Pengakuan Ketua DPC Partai Demokrat Kota Sukabumi
• SURAT AHY Ketum Demokrat Soal Kudeta Tak Berbalas, Jokowi Sudah Tahu Tapi Tak Akan Menanggapi
Di mana saat itu ada Kongres Luar Biasa Partai Demokrasi Indonesia (PDI).
Di dalam kongres tersebut, posisi Megawati Soekarnoputri sebagai pimpinan PDI dilengserkan.
"Ada sebuah contoh dalam sejarah negeri kita ini, pada tanggal 22 Juni 1996 dilaksanakan Kongres Luar Biasa Partai Demokrasi Indonesia, KLB PDI di Medan yang berhasil menurunkan dan mengganti Ibu Megawati Soekarnoputri sebagai pimpinan PDI," ucap Riefky dalam keterangan pers, Jumat (5/2/2021).
Riefky menambahkan, peristiwa tersebut serupa dengan kejadian yang tengah dialami Partai Demokrat saat ini.
Di mana peristiwa itu bukan cuma permasalahan internal partai.
Menurut Riefky, dua peristiwa tersebut sama-sama melibatkan pihak eksternal partai.
"KLB tersebut juga bukan hanya permasalahan internal PDI atau konflik antara kubu Megawati dan kubu Soerjadi, tapi ada campur tangan dan pelibatan eksternal dalam hal ini elemen pemerintah," kata Riefky.
• Mensesneg: Istana Takkan Jawab Surat AHY untuk Jokowi soal Isu Kudeta Partai Demokrat
• VIDEO-Moeldoko Berikan Keterangan Terkait Isu Kudeta di Partai Demokrat, Pertemuan Beberapakali
Riefy lalu menyebutkan dalam kasus kudeta di Partai Demokrat, ada sosok eksternal yang terlibat yang kini duduk di pemerintahan.
"Fakta menunjukkan bahwa yang melakukan Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat (GPKPD) bukan hanya segelintir kader dan eks kader Partai Demokrat tetapi benar-benar melibatkan pihak eksternal dalam hal ini paling tidak KSP Moeldoko," kata Riefky.
Riefky menuturkan, fakta juga menunjukkan, Moeldoko tidak hanya mendukung GPKPD tetapi juga secara aktif akan mengambil alih kepemipinan Partai Demokrat melalui gerakan tersebut.
"Jadi sangat jelas bahwa GPKPD bukanlah hanya gerakan internal partai atau hanya permasalahan internal partai semata," kata dia.
Diberitakan sebelumnya, Menteri Sekretaris Negara Pratikno mengatakan, isu kudeta di tubuh Partai Demokrat sebagai dinamika internal partai.