Mengenal Lebih Jauh Sejarah Kampung Arab di Indramayu, Sudah Ada Sejak Abad ke-18

Dalam sejarahnya, Kampung Arab Indramayu ini menjadi saksi bagaimana ajaran agama Islam bisa berkembang pesat di Kabupaten Indramayu hingga sekarang.

Tribun Cirebon/ Handhika Rahman
Warga keturunan Arab di Kampung Arab Indramayu Desa Dermayu, Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu, Jumat (5/2/2021). 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU - Sebuah wilayah di Kabupaten Indramayu dikenal dengan sebutan Kampung Arab.

Kampung ini berlokasi di Desa Dermayu, Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu.

Dalam sejarahnya, Kampung Arab Indramayu ini menjadi saksi bagaimana ajaran agama Islam bisa berkembang pesat di Kabupaten Indramayu hingga sekarang.

Tokoh Sesepuh Kampung Arab Indramayu, Abdurrahman Bin Muhdor bin Abdurrahman bin Muhammad Assegaf (73) mengatakan, Kampung Arab yang ada di Kabupaten Indramayu mayoritas merupakan keturunan Yaman.

Mereka datang ke Kabupaten Indramayu sekitar abad ke-18.

Perkampungan Arab di Kabupaten Indramayu ini sebenarnya masih masuk golongan komunitas Arab di Cirebon.

Hanya saja, sekitar tahun 1872 mereka memutuskan memisahkan diri dan membuat pemukiman baru di Kabupaten Indramayu.

Cegah Penyebaran Covid-19, Seluruh Alun-alun di Kabupaten Bandung Akan Ditutup

"Di sini mereka berdagang, tapi tetap pokok tujuan utamanya itu adalah dakwah," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Jumat (5/2/2021).

Abdurrahman Bin Muhdor bin Abdurrahman bin Muhammad Assegaf mengatakan, salah satu bukti peninggalan sejarah yang hingga saat ini masih terawat adalah Masjid Pusaka Baiturrahmah.

Masjid kuna itu tepatnya berada di belakang situs Makam Selawe Dermayu.

Dahulu sampai dengan sekarang, masjid tersebut menjadi pusat pengajaran Agama Islam, mulai dari berdakwah dan mengaji.

Masih dijelaskan Abdurrahman Bin Muhdor bin Abdurrahman bin Muhammad Assegaf, berbeda dengan perkampungan Arab di daerah lainnya.

Populasi penduduk Kampung Arab di Kabupaten Indramayu terus berkembang.

Ia memperkirakan, jumlah dari penduduk keturunan Arab yang ada di desa setempat bahkan mencapai seperempat dari total penduduk desa.

Hal ini lah yang membuat nyaris di setiap sudut desa sangat mudah menemui penduduk keturunan Arab.

"Alhamdulillah mereka sukses usaha, punya rumah, mobil, terus banyak yang menikah dengan penduduk setempat. Makanya banyak ditemui warga yang mirip keturunan Arab," ucap dia.

Pemkot Sukabumi Tingkatkan Peranan Satgas Penanganan Covid-19 di Tingkat RT/RW

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved