Mucul Klaster Industri, Perusahaan Diingatkan, Ada Karyawan Positif Covid-19 Harus Segera Melapor
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengingatkan kalangan industriuntuk sesegera mungkin melapor jika terjadi kasus terkonfirmasi positif COVID-19
Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Siti Fatimah
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengingatkan kalangan industri, perkantoran, dan dunia usaha untuk sesegera mungkin melapor kepada Dinas Kesehatan atau Satgas COVID-19 setempat jika terjadi kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di lingkungannya.
Hal ini dilakukan supaya pelacakan dapat dipercepat dan penularan dapat ditekan.
Gubernur yang akrab disapa Kang Emil ini mencontohkan kasus positif COVID-19 yang terjadi di sejumlah pabrik di Karawang, seharusnya segera melaporkan kepada Satgas COVID-19 Karawang.
• Ratusan Tenaga Kesehatan di Bandung Gagal Divaksinasi Covid-19, Tak Lolos Screening, Kena Diabetes
"Jadi kasusnya ada tapi tidak dilaporkan. Keterlambatan pelaporan ini membuat tracing telat, maka kasus banyak. Ini juga terjadi di salah satu universitas," ungkap Kang Emil, melalui siaran digital, Minggu (31/1).
Sebelumnya, Kang Emil bersama jajaran Satgas COVID-19 mendatangi Karawang untuk membedah sejumlah permasalahan penanganan COVID-19.
Diketahui selama tujuh minggu Karawang terus-menerus berstatus zona merah atau risiko tinggi penyebaran COVID-19.
Setelah mendengarkan langsung pemaparan Bupati Cellica Nurrachadiana, diketahui lonjakan kasus terjadi karena ketidakdisiplinan kalangan industri melaporkan kejadian positif.
• 4 Daerah Ini Paling Banyak Lakukan Pelanggaran Protokol Kesehatan, Bandung Termasuk?
Pelacakan pun akhirnya melambat dan penularan cepat terjadi.
Untuk itu Kang Emil meminta satgas COVID-19 di tingkat industri untuk melapor secepatnya apabila ada karyawannya terkonfirmasi positif COVID-19.
Ia menjamin seluruh biaya perawatan dan ruang isolasi ditanggung pemerintah.
"Saya imbau bahwa melaporkan itu bagian dari bela negara. Jadi jangan menutup-nutupi karena dijamin semua ditanggung pembiayaan perawatannya oleh pemerintah. Jadi kalau ada industri yang kurang mampu mengurus ruang isolasi tinggal lapor saja karena pemerintah sudah tugasnya mengurus," ujarnya.
Hingga Jumat (29/1) kasus terkonfirmasi positif di Karawang tercatat 9.379 orang, 7.927 sembuh, 1.309 dirawat dan 199 orang meninggal dunia.
• GEJALA BARU Orang Terpapar Covid-19, Warna Lidah Pucat Namanya Covid Tongue, Ini Ciri-cirinya
Kang Emil menginstruksikan agar menurunkan rasio keterisian ruang isolasi dan perawatan di rumah sakit.
Meskipun sudah ada enam hotel di Karawang yang diaktifkan menjadi ruang isolasi, namun secara umum jumlahnya masih sedikit, yakni 898 tempat tidur.
"Sudah diinstruksikan agar secepatnya menurunkan rasio keterisian ruang isolasi. Saya apresiasi ada enam hotel sudah dijadikan ruang isolasi tapi rasio bed-nya Karawang itu 898 saya minta dinaikkan menjadi 1.200. Mudah-mudahan dengan komitmen itu maka rasio keterisian bisa turun, kalau standar WHO 60 persen, standar nasional 70 persen," kata Kang Emil.
Mengenai tingkat kedisiplinan warga Karawang dalam menerapkan protokol kesehatan, Kang Emil menyebut sejauh ini rangkingnya berada di tengah-tengah di antara 27 kota/ kabupaten lainnya di Jabar.
• Kasus Covid-19 Masih Tinggi, Bandung Terapkan Karantina Wilayah? Ini Kata Sekda
Rangking ini didapat dari laporan aparat Polres dan Kodim Karawang yang selalu rutin menggelar operasi yustisi di sejumlah tempat.
"Aparat di sini selalu rutin melaporkan dan nilai tingkat kedisiplinan berada di tengah-tengah atau belum di rangking atas tapi tidak berada di rangking bawah," ucapnya.
Untuk memastikan protokol kesehatan diterapkan dengan baik, Kang Emil bersama forkopimda pun sidak yustisi di Pasar Johar. Dalam inspeksi singkatnya tak ditemukan warga yang tak bermasker.
Namun Kang Emil tetap mengingatkan pedagang agar selalu menerapkan protokol kesehatan meskipun tidak ada inspeksi.
• Agar Corona Hilang dari Tanah Cirebon, Wali Kota Cirebon Minta Masyarakat Dukung Vaksinasi Covid-19
Menurutnya, kedisiplinan menjalankan protokol kesehatan di pasar biasanya ada di kisaran angka 70-80 persen.
Usai sidak, rombongan melanjutkan meninjau Kampung Tangguh COVID-19 di Kelurahan Plawad, Kecamatan Karawang Timur.
Kang Emil mengapresiasi kedisiplinan, keberadaan ruang transit, isolasi, edukasi hingga gerbang untuk pemeriksaan.
"Mudah-mudahan ini bisa terus dijaga dan semakin bertambah jumlah kampung tangguhnya," harapnya.
Ia berharap kedatangannya ke Karawang membuat warganya tersemangati untuk lebih disiplin menerapkan 3M (memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan).
Pemkab Karawang juga diharapkan lebih meningkatkan 3T (testing, tracing, treatment) agar kasus dapat ditekan.
Selain itu, Kang Emil juga meminta masyarakat Karawang untuk menyukseskan vaksinasi yang akan dimulai minggu ini sebagai salah satu cara mengakhiri pandemi.
"Arahan kami juga untuk menyukseskan vaksinasi. Karawang baru dimulai minggu ini, karena kita tidak ada pilihan lain lagi untuk mengakhiri pandemi ini selain vaksinasi," kata Kang Emil.