Pratu Roy Verianto, Prajurit TNI yang Gugur di Papua Warga Baleendah, Pernah Tugas ke Libanon
Satu dari dua prajurit TNI yang menjadi korban penyerangan kelompok kriminal Bersenjata (KKB) di Papua,
Penulis: Lutfi Ahmad Mauludin | Editor: Ichsan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Lutfi Ahmad Mauludin
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Satu dari dua prajurit TNI yang menjadi korban penyerangan kelompok kriminal Bersenjata (KKB) di Papua, Jumat (22/1/2021) merupakan warga Kabupaten Bandung.
Dia adalah Pratu Roy Vebrianto, seorang prajurit dari satuan Yonif Raider 400/Banteng Raider Batalyon Kodam IV Semarang/ Diponegoro.
Roy bertugas, di perbatasan Indonesia dengan Papua Nugini, tepatnya di Kampung Titigi, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Provinsi Papua.
Di rumah duka yang berada di Komplek Bumi Sari Indah I, Kelurahan Manggahang, Baleendah, terlihat karangan bunga berjejer dari berbagai intasi dan para pejabat di Indonesia.
Selain itu, hingga kini masih terlihat sanak keluarga dari almarhum yang datang melayat ke rumah duka.
Baca juga: Diurus Sejak 20 Tahun Lalu, Tanaman Hias Raksasa Milik Warga Parongpong Ini Ditawar Rp 20 Juta
Menurut ayah dari Roy yang juga merupakan seorang prajurit TNI, Letda CZI Kuspriyadi, Roy masuk TNI pada 2015.
"Sebelum berangkat untuk bertugas ke Papua, dia pernah bertugas di Libanon, selama satu tahun pada 2017-2018," ujar Kuspriyadi, di rumahnya, Mingu (24).
Kuspriyadi mengungkapkan, pemberangkatan almarhum bertugas ke Papua Agustus 2020, dengan kejadian kemarin, kurang lebih lima bulan.
"Lama tugas di sana dari satuan 10 bulan, namun tuhan berkata lain," kata Kuspriyadi.
Kuspriyadi mengaku, mendapatkan informasi, kejadian yang mengakibatkan anaknya gugur saat bertugas Jumat (22/1/2021) pagi sekitar pukul 05.50, WIB.
"Saya juga dinas seperti biasanya berangkat pagi, begitu sampai di jalan ada informasi menanyakan rumah Roy dari satuan. Ternyata telah terjadi kontak (senjata) dan mengakibatkan Roy kena tembak," ucap dia.
Baca juga: Ridwan Kamil Resmikan Alun-alun Paamprokan Pangandaran, Doakan Bupati dan Wakil Bupati
"Setelah kena tembak Roy dievakuasi ke Timika, Setelah dievakuasi kurang lebih setengah jam dinyatakan almarhum (meninggal)," ujarnya.
Kuspriyadi mengatakan, awal dirinya mengetahui kabar Roy, menjadi korban terkena tembak dan dievakuasi.
"Informasi awalnya masih sadar dievakuasi ke Timika, lalau ada kabar lagi ternyata sudah almarhum," kata dia.