Pantas Longsor, Ini yang Dilakukan Pengembang Perumahan Sebelum Longsor, Dari Kesaksian Warga
Lokasi longsor di Cimanggung Sumedang sebelumnya pernah ada pohon-pohon besar tapi ditebang demi pembangunan
Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Siti Fatimah
TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Sejumlah warga Perumahan Satria Bumintara Gemilang (SBG), Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang tahu betul bahwa bukit di area tempat tinggalnya dikeruk alat berat hingga pohonnya ditebang.
Hal itu disebut-sebut dilakukan oleh pengembang perumahan sebelum longsor maut yang menyebabkan 40 orang meninggal dunia pada 9 Januari 2021 terjadi, sehingga warga pun menyayangkan adanya upaya penggundulan bukit tersebut.
Warga Perum SBG, Ratnasih (60) mengatakan, awalnya lokasi yang dijadikan perumahan Pondok Daud yang sudah tertimbun longsor itu merupakan area perkebunan yang dipenuhi tanaman dan pohon yang asri.
Baca juga: Mahkota Longsor Cimanggung Diterjang Aliran Air dari Perum SBG saat Hujan Deras, Warga Ketakutan
"Setelah ada perumahan itu, semua pohon digusur. Makanya setelah hujan selama 3 jam, lereng langsung longsor," ujarnya saat ditemui Tribun Jabar di Posko Pengungsian SBG, Jumat (22/1/20201).
Padahal, kata dia, ada salah satu pengembang perumahan dari Kota Bandung yang menyarankan agar lokasi longsor tersebut tidak dijadikan perumahan, namun hal itu tampaknya tidak digubris.
"Pengerukan bukit itu masih baru, belum ada 2 tahun," kata warga yang tinggal di Blok B5 ini.
Baca juga: Butuh Rp 19 Miliar untuk Beli Rumah Subsidi bagi Warga Terdampak Longsor Cimanggung, Akan Direlokasi
Warga Perumahan SBG lainnya, Didi Suhardi (60) juga mengatakan hal yang sama, bahwa bukit di sekitar lokasi longsor itu sudah dibuka untuk dibuat jalan pintas tanpa memperhitungkan kemiringan tanah.
Ia mengatakan, lokasi yang dijadikan Perumahan Pondok Daud itu meruapakan tanah urugan, sehingga sangat tidak layak untuk dijadikan perumahan karena kondisi tanahnya labil dan gembur.
"Bisa dilihat lah, tanah urugan dengan tanah yang aslinya kan sangat berbeda," katanya.
Baca juga: Kementerian PPPA Ikut Turun Tangani Perempuan dan Anak yang Terdampak Longsor Cimanggung
Hal yang sama juga dikatakan warga Perumahan SBG blok BA 8, Ela Yuningsih (44).
Ia mengatakan, pohon-pohon besar yang dulunya berada di sekitar Perumahan Pondok Daud, semuanya ditebang demi pembangunan.
"Ya iyalah jadi longsor, mungkin kalau pohonnya tidak ditebangin tebingnya bisa kokoh," ucap Ela, belum lama ini.
Baca juga: Pemkab Sumedang Siapkan Dua Skema untuk Merelokasi Warga Terdampak Longsor Cimanggung
Hal tersebut, kata Ela, diperparah dengan tidak adanya tembok penahan tebing (TPT) di lereng yang sudah mengalami longsor, padahal warga sudah menilai bahwa hal itu bisa membahayakan.
Warga pun, sempat merasa khawatir dengan adanya penebangan pohon dan pengerukan bukit menggunakan alat berat itu, hingga akhirnya kejadian yang ditakutkan warga terjadi, hingga menelan banyak korban jiwa.
"Kalau kemarin kan, gak ada benteng dan ditambah pohon-pohon gede yang ada dipinggir juga ditebangin," katanya.