Kopka Hamim Sosok Prajurit yang Sederhana, Rumahnya yang Nyaris Roboh Dibangun Ulang Wakapolres
Kopka Hamim merupakan prajurit yang baik serta menjadi teladan dalam setiap penugasan, tapi di sisi lain, kehidupan pribadinya cukup memprihatinkan.
Penulis: Irvan Maulana | Editor: Hermawan Aksan
Laporan Kontributor Tribun Jabar, Irvan Maulana
TRIBUNJABAR.ID, SUBANG - Inilah sosok Kopral Kepala (Kopka) Hamim Mulyono, salah satu anggota Koramil Purwadadi yang mendapatkan hadiah perbaikan rumah dari Waka Polres Subang.
Kopka Hamim merupakan prajurit yang baik serta menjadi teladan dalam setiap penugasan, tapi di sisi lain, kehidupan pribadinya cukup memprihatinkan.
Keadaan ekonominya tidak begitu baik bahkan kediamannya pun merupakan rumah yang tidak layak huni.
Baca juga: Puluhan Alat Esek-esek Disita KPPBC TMP C Cirebon dari Kiriman Pos
Baca juga: VIDEO-KPU Secara Resmi Tetapkan Pasangan Marwan-Iyos Sebagai Pemenang Pikada Kabupaten Sukabumi
Rumah Kopka Hamim Mulyono diperbaiki oleh Waka Polres Subang Kompol Dony Eko Wicaksono dan telah selesai dibangun dan diresmikan pada Kamis (21/1/2020).
Sebelum diperbaiki, kondisi rumah Kopka Hamim Mulyono terlihat atap yang berlubang dengan beberapa kayu palang sudah lapuk, lantai rumah masih beralaskan tanah dan tanpa ada jaringan listrik, serta perabotan rumah yang sangat minim bahkan Kopka Hamim tidur hanya beralaskan tikar.
Kondisi itulah yang membuat hati Waka Polres Subang Kompol Dony Eko Wicaksono tergugah untuk membangunkan rumah tinggal yang layak untuk Kopka Hamim. Sebelumnya, ramai diperbincangkan bahwa sosok Kompol Dony Eko Wicaksono dikenal santun dan ramah.
Atas persetujuan Kopka Hamim, kemudian Waka Polres Subang Kompol Dony Eko Wicaksono bergegas melakukan pembangunan perbaikan rumah.
Kopka Hamim mengatakan, kondisi rumahnya sebelum direnovasi gentingnya banyak yang bocor ketika hujan, bahkan dinding-dinding rumah yang dihuninya pun sering terkelupas akibat termakan usia.

Kondisi itu diperparah dengan palang pintu kayu yang sudah lapuk. Di rumah Kopka Hamim juga tak terdapat jaringan listrik.
Rumah Kopka Hamim terletak di lahan sempit yang merupakan halaman rumah kakaknya.
Kopka Hamim tidak mampu memperbaiki rumahnya lantaran gaji yang ia terima sangat terbatas.
"Sebagian gaji sudah dipotong untuk membayar cicilan utang bekas pengobatan saya. Di samping itu saya juga membiayai keponakan saya karena suami dari kakak saya juga merupakan orang kurang mampu, usahanya hanya tukang ojeg," ujar Kopka Hamim ketika disowani Tribun di kediaman baru pemberian Waka Polres Subang, Dusun Kaliwadas, Desa Pagon, Purwadadi, Subang.
Kopka Hamim sendiri hidup sebatang kara. Ia berpisah dengan istrinya pada tahun 2004 semenjak ia mulai penugasan ke Aceh dalam rangka pemulihan bencana tsunami. Anak perempuan satu-satunya ikut bersama ibunya di Bandung.
Kopka Hamim, yang memang berasal dari keluarga kurang mampu, juga tidak mudah menjadi seorang prajurit, pasalnya ia mendaftar TNI sampai tiga kali dari tahun 1991 hingga akhirnya lulus di tahun 1994.