WhatsApp Tunda Kebijakan Baru, Tak Ada Akun yang Dihapus pada 8 Februari

Pihak WhatsApp akhirnya menunda aturan baru yang sebelumnya sempat diprotes dan menjadi perdebatan.

Editor: Giri
capture screen
Tampilan pembuka WhatsApp yang membuat pengguna jengkel. WhatsApp menunda kebijakan baru. 

TRIBUNJABAR.ID - Pihak WhatsApp akhirnya menunda aturan baru yang sebelumnya sempat diprotes dan menjadi perdebatan.

Sebelumnya, WhatsApp mengumumkan akan memberlakukan kebijakan privasi baru pada awal Januari.

WhatsApp berencana memberlakukan kebijakan privasi baru mereka mulai 8 Februari 2021.

Apabila pengguna tak kunjung menyetujui persyaratan baru, akun WhatsApp pengguna terancam akan dihapus.

Namun, dalam pernyataan terbaru di blog resminya, WhatsApp mengatakan akan memperpanjang waktu bagi penggunanya untuk memberikan persetujuan.

"Tidak ada akun yang ditangguhkan atau dihapus pada 8 Februari," tulis WhatsApp, seperti dikutip KompasTekno, Sabtu (16/1/2021).

"Kami akan secara bertahap mengarahkan pengguna untuk meninjau kebijakan sesuai kemampuan mereka sendiri sebelum opsi bisnis baru tersedia pada 15 Mei," lanjut WhatsApp.

Baca juga: Kebakaran di Pasar Inpres Pamanukan Subang Diduga Akibat Korsleting, 115 Kios Hangus

Baca juga: Kesedihan Naja, Hafiz Cilik yang Kakinya Dicium Syekh Ali Jaber, Air Matanya Tak Berhenti Menetes

WhatsApp mengatakan, "banyak orang bingung dengan kebijakan privasi terbaru" dan banyak misinformasi yang beredar.

Sehingga pihak WhatsApp perlu memberikan waktu lebih lama bagi pengguna memahami pembaruan kebijakan tersebut.

Dalam pernyataan yang sama, WhatsApp kembali menegaskan bahwa perubahan kebijakan akan berdampak untuk percakapan ke akun WhatsApp Bisnis yang dirilis tahun 2018 lalu.

Sementara perpesanan personal dan panggilan tetap dilindungi oleh sistem enkripsi dari ujung ke ujung (end-to-end encrypted).

"Meskipun tidak semua orang berbelanja dengan akun bisnis di WahtsApp saat ini, kami pikir lebih banyak orang akan melakukannya di masa yang akan datang dan penting bagi mereka untuk mengetahui layanan ini," tulis WhatsApp.

Bulan Oktober lalu, WhatsApp merilis fitur belanja yang memungkinkan pengguna bisa berbelanja lewat aplikasi.

Dilaporkan Reuters, WhatsApp mengatakan bahwa pesan di akun bisnis menggunakan layanan hosting baru yang tidak terenkripsi dari ujung ke ujung.

Baca juga: Nindy Ayunda Akan Diperiksa Polisi Terkait Senjata Api Ilegal, Suaminya Ditangkap karena Narkoba

Baca juga: LINK Live Streaming, 4 Wakil Indonesia Tampil di Semifinal Thailand Open Hari Ini

Kebijakan privasi WhatsApp menimbulkan kontroversi lantaran salah satu poinnya menyebut platform pesan instan itu akan berbagi data dengan induk perusahaan Facebook.

Halaman
12
Sumber: Kompas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved