Longsor di Sumedang

Kapala BNPB Minta Warga Mau Direlokasi, Sebut Pemkab Sumedang Siapkan Lahan Baru untuk Relokasi

Kepala BNPB Doni Monardo minta warga korban longsor di Perum Pondok Daud Desa Cihanjuang Kecamatan Cimanggung Sumedang bersedia direlokasi.

Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Adi Sasono
TRIBUNJABAR.ID/HILMAN KAMALUDIN
Kepala BNPB Doni Monardo (kanan) didampingi Gubernur Jabar Ridwan Kamil sedang meninjau lokasi tanah longsor Sumedang, Minggu (10/1/2021). Doni Monardo minta warga bersedia direlokasi ke tempat aman karena tanah di wilayah itu sudah tidak memungkinkan dijadikan permukiman. 

Laporan Wartawan TribunJabar.id, Hilman Kamaludin

TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) minta warga Perum Pondok Daud, Kampung Bojongkondang, RT 3/10, Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang bersedia direlokasi setelah longsor besar terjadi di kawasan tersebut.

Alasannya, lokasi itu dinilai belum aman karena lokasinya memang rawan longsor akibat lerengnya curam dan tanahnya sangat labil, terlebih saat ini masih masuk musim hujan.

Korban tanah longsor di Perum Pondok Daud itu diketahui sudah mencapai 13 orang, dan sejumlah korban masih dicari.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Doni Monardo, mengatakan, untuk saat ini sudah ada 150 orang yang tinggal di lokasi pengungsian akibat bencana longsor tersebut.

Baca juga: Longsor Cimanggung, Ridwan Kami Minta Pemkab Sumedang Tegas Menindak Pelanggaran Tata Ruang

Baca juga: Lima Jam Tertimbun Tanah, Lansia 80 Tahun Selamat Dari Longsoran di Cimanggung

"Jadi untuk jangka pendek ini, kami harapkan ada kesadaran masyarakat di wilayah lokasi bencana untuk bersedia direlokasi," ujarnya saat meninjau lokasi longsor, Minggu (10/1/2021).

Doni meminta semua warga untuk tidak tinggal di lokasi tersebut, sampai ada hasil kajian dan pendataan dari pemerintah, terkait mana saja rumah yang masih boleh ditempati.

"Kalau sudah diputuskan bahwa kawasan itu zona merah, masyarakat harus ikhlas melepaskan rumah dan tanahnya untuk direlokasi di tempat yang baru," kata Doni.

Atas hal tersebut, kata Doni,  Pemkab Sumedang akan menyiapkan lahan desa untuk tempat relokasi bagi masyarakat yang rumahnya sudah tidak boleh ditempati.

Baca juga: Banjir Kepung Sejumlah Wilayah di Indramayu, Sawah, Rumah Hingga Jalan Terendam

Baca juga: Kondisi Tanah Tak Layak Jadi Hunian, Polisi Selidiki Perizinan Perumahan yang Longsor di Cimanggung

Petugas saat menyingkirkan material longsor menggunakan alat berat di Perum Pondok Daud, Kampung Bojongkondang, RT 03/10, Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Minggu (10/1/2021).
Petugas saat menyingkirkan material longsor menggunakan alat berat di Perum Pondok Daud, Kampung Bojongkondang, RT 03/10, Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Minggu (10/1/2021). (Tribun Jabar/Hilman Kamaludin)

Doni mengatakan, terkait hal ini pemerintah juga sudah menyiapkan dana stimulan bagi masyarakat yang menjadi korban bencana. Untuk korban yang rumahnya rusak berat dapat bantuan Rp 50 juta, rusak sedang Rp 25 juta, dan rusak ringan Rp 10 juta.

"Bagi yang rumahnya rusak berat, bisa sesegera mungkin dibangun oleh pemerintah provinsi didukung oleh TNI dan Polri," ucapnya.

Bupati Sebut Lokasi Tak Layak

Sebelumnya, Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir menyebutkan kondisi lereng di Perum Pondok Daud, Kampung Bojongkondang, RT 3/10, Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang tidak layak dijadikan perumahan.

Menurutnya, kondisi tanah di lereng tersebut sangat labil dan gembur, sehingga hal ini akan menjadi evaluasi Pemerintah Kabupaten Sumedang dalam mengeluarkan perizinan.

"Jangan sampai ada lagi pembangunan di lereng seperti ini, sudah harus dicut kedepannya. Dilihat secara sepintas kan tidak layak ada bangunan di lereng seperti ini," ujar Dony saat menunjau lokasi longsor, Minggu (10/1/2021).

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved