Ngeri, Ada Mutasi Virus Afrika Selatan, Disebut Lebih Mengkhawatirkan, Bisa Ditangkal Vaksin Covid?
Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock mengatakan saat ini pihaknya sangat khawatir terhadap varian baru corona yang teridentifikasi di Afrika Selatan
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Negara-negara di dunia masih berperang melawan pandemi Corona Virus atau Covid-19. Belum juga usai, kini muncul mutasi virus corona di sejumlah negara.
Temuan adanya varian baru virus Corona sudah dilaporkan di Inggris dan Afrika Selatan.
Disebut-sebut, mutasi virus corona Afrika Selatan ini lebih cepat menular dalam hitungan minggu.
Baca juga: Kasus Terus Naik, Ruang ICU untuk Pasien Covid-19 di RSHS Sudah Lewati Ambang Batas WHO
Kini yang menjadim banyak pertanyaan adalah apakah vaksin Covid-19 yuang sudah diproduksi oleh beberapa negara ini mampu menangkal virus corona Afrika Selatan?
Dikutip dari Kompas.Com, Vaksin Covid yang telah diluncurkan di Inggris, menurut para ilmuwan kemungkinan tak efektif melindungi dari mutasi virus corona Afrika Selatan.
Munculnya varian baru virus corona telah dilaporkan di Inggris dan Afrika Selatan.
Mutasi virus baru dari SARS-CoV-2 itu telah menyebar cepat ke sejumlah negara di dunia.
Dilansir dari Reuters, Sabtu (9/1/2021), virus corona baru ini lebih dapat menular dengan cepat, hanya dalam waktu beberapa minggu, mutasi tersebut telah mendorong lonjakan kasus Covid-19, terutama di Inggris.
Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock mengatakan pada Senin lalu, bahwa saat ini pihaknya sangat khawatir terhadap varian baru corona yang teridentifikasi di Afrika Selatan.
Baca juga: Rumah Sakit di Bandung Kewalahan Rawat Pasian Covid-19, Bed di RSHS Hampir Penuh 100 Persen
Mutasi ganda virus Afrika Selatan Profesor mikrobiologi seluler di University of Reading, Simon Clarke mengatakan bahwa meskipun kedua varian virus baru ini memiliki beberapa fitur baru yang sama, namun mutasi virus yang ditemukan di Afrika Selatan memiliki sejumlah mutasi tambahan yang mengkhawatirkan.
Clarke mengatakan perubahan itu termasuk yang lebih ekstensif pada bagian penting dari virus corona yang dikenal sebagai protein spike.
Protein spike adalah bagian pada virus corona yang digunakan virus untuk menginfeksi sel inang atau sel manusia.
Diduga perubahan mutasi pada protein spike inilah yang kemungkinan membuat virus menjadi kurang mempan terhadap respons kekebalan yang dipicu oleh vaksin.
Lawrence Young, ahli virologi dan profesor onkologi molekuler di Warwick University juga mencatat bahwa varian virus Afrika Selatan memiliki mutasi ganda protein spike.
"Akumulasi lebih banyak mutasi spike pada varian (virus SARS-CoV-2) Afrika Selatan lebih memprihatinkan dan dapat menyebabkan virus lolos dari perlindungan kekebalan," ungkap Young.
Baca juga: Pelaku Jambret Ditembak Mati, Nekat Lawan Polisi Pakai Pisau