Nenek 70 Tahun di Indramayu Ini Terpaksa Tidur di Kursi Kayu Dikelilingi Banjir

Dari ratusan rumah yang terdampak, sebanyak 40 rumah di Desa Widasari, 17 rumah di Desa Kongsijaya, dan 2 rumah di Desa Bangkaloa terendam banjir.

Penulis: Handhika Rahman | Editor: Siti Fatimah
Nasrinah (70), korban banjir di Desa Kongsijaya, Kecamatan Widasari, Kabupaten Indramayu, Selasa (5/1/2021). 

TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Sudah sekitar 6 tahun lamanya warga di Desa Kongsijaya, Desa Widasari, dan Bangkaloa di Kecamatan Widasari tidak pernah merasakan banjir sejak tahun 2014 lalu.

Namun, di awal tahun 2021 ini, banjir besar menerjang pemukiman warga setempat.

Dari ratusan rumah yang terdampak, sebanyak 40 rumah di Desa Widasari, 17 rumah di Desa Kongsijaya, dan 2 rumah di Desa Bangkaloa terendam banjir.

Baca juga: Bilang Meriang dan Minta Warga Tak Mendekat, Perantau Tua dari Bekasi Meninggal di Tasikmalaya

Baca juga: KBM Semester Genap di Bandung Kemungkinan Tak Jadi Tatap Muka, Resminya Tunggu Wali Kota

Tingginya banjir sampai saat ini sudah mencapai paha orang dewasa atau sekitar 60 centimeter dan masih terus meninggi.

Banjir itu sudah menerjang pemukiman sejak hari kemarin.

Salah seorang korban di Desa Kongsijaya, Masrinah (70) mengaku kaget saat banjir tiba-tiba menerjang rumahnya.

Baca juga: Vaksinasi Covid-19 di Purwakarta Akan Dimulai Pertengahan Januari, Tahap I Ada 4 Ribu Kuota

Baca juga: Pemkot Sukabumi Akan Turunkan Tim ke Sekolah untuk Lihat Kesiapan Laksanakan KBM Tatap Muka

"Dari kemarin sudah dua hari," ujar dia kepada Tribuncirebon.com di tenda pengungsian, Selasa (5/1/2021).

Pada malam kemarin, nenek 70 tahun itu mengaku tidur atas kursi kayu yang dikelilingi banjir yang masuk ke dalam rumah.

"Dingin de badannya gak kuat. Kemarin malam belum ngungsi, soalnya barangkali surut, tahu-tahunya malah tambah tinggi," ujar dia.

Baca juga: RESMI, Purwakarta Tunda Kegiatan Belajar Tatap Muka hingga Waktu Tak Ditentukan, Ini Alasannya

Baca juga: Vaksinasi Covid-19 di Jabar Rencananya 6 Bulan, Bukan 15 Bulan seperti yang Dicanangkan Kemenkes

Untuk malam ini, Masrinah pasrah karena rumahnya sudah tidak bisa ditinggali.

Kemungkinan, ia akan menginap di tenda pengungsian.

"Kata pak kuwu ditinggal saja dulu, barangkali ada air besar tiba-tiba datang," ujar dia.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved