Pengrajin Tahu Tempe di Subang Kembali Produksi, Namun Harga Naik 20 Persen

Setelah mogok produksi selama tiga hari imbas dari kenaikan harga kedelai, pengrajin tahu tempe di kabupaten Subang kini kembali produksi

Penulis: Irvan Maulana | Editor: Siti Fatimah
tribunjabar/handika rahman
ilustrasi -Produsen Tahu dan Tempe 

TRIBUNJABAR.ID, SUBANG - Setelah mogok produksi selama tiga hari imbas dari kenaikan harga kedelai, pengrajin tahu tempe di Perumahan Kopi, Cigadung Kabupaten Subang kini kembali produksi.

Ketika ditemui Tribun pada Senin (4/1/2021). Iip Apriana, salah satu pengrajin Tempe di Subang mengatakan, imbas dari kenaikan harga kedelai terpaksa mengharuskan para pengrajin untuk menaikan harga tempe.

Baca juga: Beroperasi Lagi Pasca-mogok, Pengusaha Tempe di Bandung Ini Turunkan Volume Produksi

Baca juga: Aksi Mogok PengrajinTempe Tahu, Penjual Gorengan Ikut Kena Imbas, Hanya Bisa Jual Pisang Goreng

"Hasil mogok dari tiga hari kemarin kita rapat kesimpulannya harus menaikan harga, dari 5.000 Rupiah menjadi 6.000 Rupiah." kata Iip ketika diwawancara Tribun.

Selanjutnya, Iip menjelaskan jika imbas kenaikan Kedelai tersebut sangat menyulitkan pembeli yang merupakan masyarakat menengah kebawah.

Baca juga: Curhatan Produsen Tahu dan Tempe di Purwakarta Setelah Harga Kedelai Melonjak, Siasati Seperti Ini

Baca juga: Pedagang dan Ibu-ibu di Kota Bandung Dibikin Pusing, Tahu dan Tempe Masih Langka

"Yang lebih memberatkan itu ke pembeli, jadi yang terhambat proses penjualan biasanya mayoritas yang membeli itu adalah kalangan menengah kebawah." imbuhnya.

Sementara, Yulianti Salah Satu pengrajin Tahu yang merupakan tetangga Iip juga mengatakan, harga tahu nya juga mengalami kenaikan sebesar 20 persen,.

Baca juga: Jangan Kaget, Ukuran Tempe dan Tahu di Indramayu Bakal Lebih Mini Lagi, Imbas Harga Kedelai Naik

Baca juga: Harga Tempe Tahu Naik 20 Persen Dari Harga Biasa? Imbas Harga Kedelai Naik, Ini Kata Pengrajin

"Awalnya kita jual di harga 3.000 Rupiah sekarang 3.500 Rupiah," kata Yulianti. Ia juga mengatakan imbas dari kenaikan harga tersebut tidak mempengaruhi jumlah produksi, seperti biasa ia tetap meproduksi sebanyak 2,5 Kuintal kedelai per hari.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved