Alasan Kades Waringinsari Cianjur tentang Jalan Baru Dibangun 3 Bulan Sudah Rusak Lagi

Jalan di Desa Waringinsari, Kabupaten Cianjur, sudah rusak meski baru tiga bulan diperbaiki.

Penulis: Ferri Amiril Mukminin | Editor: Giri
Tribun Jabar/Ferri Amiril Mukminin
Kondisi jalan di Desa Waringinsari, Kecamatan Takokak, Kabupaten Cianjur, yang baru dibangun tiga bulan. 

Laporan wartawan Tribun Jabar, Ferri Amiril Mukminin

TRIBUNJABAR.ID, CIANJUR - Jalan di Desa Waringinsari, Kabupaten Cianjur, sudah rusak meski baru tiga bulan diperbaiki.

Mengenai rusaknya jalan itu, Kepala Desa Waringinsari, Nadir, mengatakan, karena wilayahnya masuk zona merah tanah labil dan masih terjadi pergerakan.

"Lalu muatan mobil yang melewati batas kapasitas karena di jalur itu ada pabrik aci yang muat barang pakai truk yang melebihi kapasitas," ujarnya melalui sambungan telepon, Sabtu (26/12/2020).

Ia mengatakan, truk setiap hari lewat ke situ. Ditambah sekarang musim hujan.

"Itu bukan di Desa Waringinsari saja, tapi di desa lain pun begitu.Terlebih Waringin daerah rawan bencana, tanah bergerak," katanya.

Diberitakan Tribun sebelumnya, Warga Desa Waringinsari, Kecamatan Takokak, Kabupaten Cianjur mengeluh karena jalan yang baru dibangun tiga bulan sudah rusak kembali.

Jalan Waringinsari berada di kedusunan Desa Waringinsari, Kecamatan Takokak.

Jalan ini dibangun dengan dana desa total anggaran hampir Rp 100 juta lebih.

"Saat ini kondisinya hancur kembali padahal baru dibangun sekitar tiga bulan," ujar seorang warga Desa Waringinsari, M Ilyas (29).

Ilyas mengatakan, warga Desa Waringinsari mengeluh dengan kondisi pembangunan jalan tersebut karena mulai pembangunan warga sekitar tidak dilibatkan.

"Kami tak dilibatkan dalam membangun melainkan dibangun oleh tim pekerja dari luar desa sehingga pembangunannya pun terkesan asal-asalan," katanya.

Ilyas mengatakan belum genap 6 bulan jalan tersebut dipakai warga tapi sudah rusak kembali.

"Masyarakat meminta kepada Inspektorat Daerah Kabupaten Cianjur serta aparat penegak hukum untuk mengaudit anggaran pembangunan jalan tersebut," katanya.

Ilyas merasa ada janggal atas pembangunan jalan tersebut karena dari mulai pembangunan, peran aktif warga sekitar tidak dilibatkan sehingga material pembangunan jalannya pun terkesan asal-asalan. (*) 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved