Tukang Patri Keliling Tergerus Zaman, Kadang 3 Hari Tak Dapat Uang, Dedi Mulyadi Minta Ganti Profesi

Tukang patri keliling tergerus zaman. Sekarang ini kita sudah sulit menemukan lagi tukang patri keliling.

Penulis: Ichsan | Editor: Ichsan
istimewa
Tukang Patri Keliling Tergerus Zaman, Kadang 3 Hari Tak Dapat Uang, Dedi Mulyadi Minta Ganti Profesi 

TRIBUNJABAR.ID - Tukang patri keliling tergerus zaman. Sekarang ini kita sudah sulit menemukan lagi tukang patri keliling.

Tukang patri adalah penjual jasa menambal peralatan rumah tangga dari logam yang bocor. Bisa disebut tukang las tradisional.

Dalam satu kesempatan, tukang patri keliling berjalan di depan rumah anggota DPR RI Dedi Mulyadi di Purwakarta.

Dedi Mulyadi pun memanggilnya dan mengajaknya berbincang.

Diketahui tukang patri keliling itu seorang pria berusia 40 tahunan asal Ciawi, Kabupaten Tasikmalaya.

Sehari-hari dia berkeliling menjajakan jasanya di Purwakarta. Dia pun mengontrak sebuah kamar seharga Rp 200 ribu per bulan di Cikampek.

Meski sudah jarang orang menggunakan jasanya, pria ini tetap bertahan menjadi tukang patri keliling.

"Saya masih punya tanggungan keluarga, ada istri dan tiga anak di rumah," kata pria itu menjawab pertanyaan Dedi Mulyadi mengapa masih bertahan jadi tukang patri keliling.

Baca juga: Lesti Masuk Lima Besar Wanita Tercantik di Dunia, Biasanya yang Bilang Dia Cantik Cuma Sosok Ini

Tukang Patri Keliling Tergerus Zaman, Kadang 3 Hari Tak Dapat Uang, Dedi Mulyadi Minta Ganti Profesi 2
Tukang Patri Keliling Tergerus Zaman, Kadang 3 Hari Tak Dapat Uang, Dedi Mulyadi Minta Ganti Profesi 2 (istimewa)

Dia mengatakan, dalam sehari kalau lagi ramai, bisa mendapatkan uang Rp 40 ribu. Namun jika lagi sepi, dalam tiga hari bisa tidak mendapatkan uang sepeserpun.

"Jadi hanya pegal dan cape saja karena terus berjalan keliling kampung," kata pria itu.

Dari kamar kosnya di Cikampek ke Purwakarta ia kerap naik angkot. Sekali naik angkot bisa Rp 7 ribu hingga Rp 10 ribu. Jadi pulang pergi bisa sampai Rp 20 ribu.

Jika tak punya ongkos pulang karena belum mendapatkan uang, tukang patri keliling ini memilih menginap dimana saja, sesuka hati.

Uang jasa yang diterimanya untuk satu kali mematri antara Rp 5 ribu hingga Rp 10 ribu, dia tidak mematok tarif.

Dalam kesempatan itu, Dedi Mulyadi sempat menjabarkan tentang perputaran roda ekonomi di antara rakyat kecil.

"Jadi rakyat kecil itu kalau ketelnya bocor, langsung dipatri oleh tukang patri. Kalau sepatu atau sandalnya jebol, langsung disol oleh tukang sol. Kalau payungnya rusak, langsung diperbaiki oleh tukang payung. Jadi ekonominya berputar, tukang-tukang seperti ini kebagian," kata Dedi.

Meski begitu, khusus untuk tukang patri keliling yang kini sudah tergerus zaman, Dedi Mulyadi meminta kepada pria itu untuk segera alih profesi.

Baca juga: Teddy Dimintai Tanggung Jawab Rizky Febian, Kuasa Hukum Teddy Ngotot Ada Perhitungan Harta Gono-gini

Sebab mereka yang menggunakan jasa tukang patri, makin kesini semakin hilang. Tak heran, tukang patri keliling ini bisa sampai tiga hari tak mendapatkan uang seperpun.

Pria asal Ciawi ini pun sepakat dan dalam hatinya ia sebenarnya ingin berjualan kopi seduh tapi tak punya modal.

Tanpa pikir panjang, Dedi Mulyadi lalu memberikan sejumlah uang untuk modal usaha pria itu berjaualan kopi seduh. 

Pria itu pun langsung bersyukur dan mengucapkan banyak terima kasih kepada Dedi Mulyadi.

Video pertemuan antara Dedi Mulyadi dengan tukang patri keliling itu, kemudian diunggah ke akun media sosial dan channel youtube Kang Dedi Mulyadi dan mendapat respons positifdari warganet.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved