Penanganan Virus Corona

Sakit, Jangan Datang Dulu ke Garut, Pemkab Sediakan Lokasi Rapid Test

Secara keseluruhan, Garut kini berstatus zona oranye atau risiko sedang. Namun ada 14 kecamatan yang masuk zona merah

Penulis: Firman Wijaksana | Editor: Seli Andina Miranti
TRIBUN JABAR / CIPTA PERMANA
ILUSTRASI-Di Bandara Husein Sastranegara, Kota Bandung, swab test Rp 800 ribu, rapid test antigen Rp 175 Ribu, penumpang antre, Jumat (18/12/2020) 

Laporan Wartawan Tribun Jabar Firman Wijaksana

TRIBUNJABAR.ID, GARUT - Wisatawan yang tengah sakit diminta untuk tak datang terlebih dulu ke Garut. Memasuki libur akhir tahun, protokol kesehatan di Kabupaten Garut akan lebih diperketat.

Secara keseluruhan, Garut kini berstatus zona oranye atau risiko sedang. Namun ada 14 kecamatan yang masuk zona merah.

Yakni Kecamatan Garut Kota, Karangpawitan, Wanaraja, Tarogong Kaler, Tarogong Kidul, Samarang, Leles, Cibatu, Sukawening, Bayongbong, Cilawu, Cikajang, Pameungpeuk, dan Limbangan.

Bupati Garut Rudy Gunawan telah mengeluarkan soal libur natal dan tahu. Baru ini dengan mengeluarkan surat edarab tentang Pelarangan Perayaan Tahun Baru 2021 dan Pencegahan Kerumunan Massa dalam Upaya Pencegahan Penyebaran Covid-19.

Baca juga: Gibran Rakabuming Disebut-sebut dalam Kasus Korupsi Bansos Mensos Juliari, Ini Respon KPK

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Garut, Budi Gan Gan menuturkan, setiap wisatawan yang datang ke Garut wajib memeriksakan kesehatannya.

"Kalau sakit jangan dulu ke Garut. Pastikan yang mau ke Garut dalam keadaan sehat," ucap Budi, Rabu (23/12/2020).

Semua objek wisata di Garut tetap dibuka. Pihaknya tak melarang wisatawan untuk datang. Namun dengan kasus Covid yang terus meningkat, perlu kesadaran dalam penerapan protokol kesehatan.

Untuk memastikan wisatawan yang datang ke Kabupaten Garut dalam keadaan sehat, Pemkab Garut berencana menyediakan tempat rapid test Covid-19 di lokasi wisata yang dianggap rawan. 

Mengenai aturan menunjukkan surat keterangan negatif Covid saat berwisata ke Garut, Budi menyebut aturan itu berlaku untuk wisatawan dari kota besar seperti Jakarta.

Baca juga: Intip Harta Kekayaan Menteri Baru Kabinet Indonesia Maju, Risma Rp 7,1 Miliar, Sandiaga Rp 5 Triliun

"Wisatawan dari Jakarta pasti membawa bukti negatif Covid 19 saat meninggalkan daerahnya. Untuk wisatawan dari Garut dan sekitarnya, masih digodok teknisnya," ujarnya.

Budi memprediksi, pada libur Nataru kali ini akan banyak wisatawan yang datang ke Garut. Pasalnya, sudah banyak yang jenuh berbulan-bulan tak pergi berlibur.

"Kemungkinan wisatawan akan besar. Ada kenaikan dari yang sebelumnya. Kira-kira tak jauh beda dengan libur tahun kemarin," katanya.

Pemerintah lewat Satgas Covid-19 saat ini terus menggencarkan kampanye penyuluhan 3M (Memakai masker, rajin mencuci tangan, dan selalu menjaga jarak).

Kampanye 3M ini terus menerus disosialisasikan supaya masyarakat tidak lupa bahwa penyebaran Covid-19 banyak datang dari pergerakan manusia. Makanya, pelaksanaan 3M harus dijalankan secara ketat.

Tribunjabar.id, grup Tribunnews.com, mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan. Ingat pesan ibu, 3M ( wajib memakai masker, wajib rajin mencuci tangan, dan wajib selalu menjaga jarak ).

Bersama-kita lawan virus corona.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved