Kisah Pria yang Bertugas Menguburkan Korban Covid-19, Ini yang Ditemuinya di Pemakaman
Petugas pemakaman termasuk garda terdepan yang menangani langsung jenazah positif Covid-19
Penulis: Ery Chandra | Editor: Ichsan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ery Chandra
TRIBUNJABAR.ID, CIMAHI - Petugas pemakaman termasuk garda terdepan yang menangani langsung jenazah positif Covid-19. Dia berjuang memuliakan jenazah yang kerap ditakuti oleh keluarga korban.
Bambang Saepudin (40) misalnya, satu dari lima orang petugas di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Cipageran, Kota Cimahi.
Mereka tak sekadar menguburkan sesegera mungkin jenazah Covid-19 saat tiba di pemakaman. Namun, turut mendoakan.
"Disini keluarga jenazah mayoritas hanya melihat dari jauh saja. Kami menguburkan pakai APD (Alat Pelindung Diri), itu cuma sekali pakai. Yang utama dari hati, ikhlas menjalani enggak terasa berat," ujar Bambang saat diwawancara Tribun, di lokasi, Kota Cimahi, Rabu (16/12/2020).
Baca juga: Jangan Terbalik, Bedakan Penempatan Ketika Mengucap Masya Allah dan Subhanallah, Gini Penjelasannya
Bambang tak segan berbagi sedikit cerita selama delapan bulan masa pandemi virus corona hingga kini masih berlangsung. Ragam pengalaman yang pernah dirasakan berpadu rasa.
"Kami pernah menguburkan jenazah saat hujan deras, malam hari, jam tiga pagi, sampai jenazah yang datang pernah antre," katanya.
Baginya, tak jarang cemas hingga takut datang menghampiri. Tatkala, akan menguburkan jenazah Covid-19. Namun, mereka mengubur dalam perasaan tersebut. Berbekal keyakinan bisa saling membantu manusia.
"Karena sebelum Covid begini tak pernah menguburkan jenazah malam atau dini hari. Biasanya kondisi kurang penerangan, hanya pakai cahaya ponsel dan senter," ujarnya.
Selain itu, dia bilang mereka pun senantiasa bersiaga 24 jam. Apabila sewaktu-waktu dihubungi jenazah Covid-19 yang telah berada pada peti tiba di pemakaman.
Terlebih dua bulan terakhir cenderung banyak kedatangan jenazah. Bahkan, membuat hampir satu blok penuh.
Baca juga: BPJS Ketenagakerjaan Kumpulkan Data Buat Penerima Vaksin Covid-19 Gratis, Tak Terdaftar Tak Dapat
"Kalau ada telepon malam hari untuk menguburkan langsung datang. Tak jarang karena rekan-rekan lain yang sudah sepuh tertidur harus mengetuk pintu satu-satu," katanya.
Jika seusai menguburkan jenazah tersebut, Bambang mengungkapkan tak langsung bergegas pulang ke kediamannya. Namun, menunggu jeda sesaat. Lantas, membersihkan diri dan mandi.
"Sampai di rumah semaksimal tak berkontak erat dengan keluarga. Tidur pun terpisah di ruang tamu, karena kasihan anak-anak," ujarnya.
Mewakili suara para petugas yang kini terus berjuang serupa, dia hanya berharap utama agar pandemi yang masih terjadi kini lekas berkesudahan.
Tetapi, nanti apabila vaksin mulai disebarkan luas bagi masyarakat dapat diperoleh dengan terjangkau.
"Kami hanya berharap bisa diutamakan kepada yang seperti kami ini. Berbayar juga enggak apa-apa, asal mudah dijangkau," katanya.