BMKG Pasang Alat Peringatan Dini Tsunami di Palabuhanratu, Ini Beda Bunyinya dengan Sirine Ambulans

Ada tiga Alat Peringatan Dini Tsunami yang dipasang oleh BMKG di Citepus, Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi.

Penulis: M RIZAL JALALUDIN | Editor: taufik ismail
Tribun Jabar/M Rizal
BMKG saat memasang sirine peringatan dini tsunami di Pantai Citepus Istiqomah, Kabupaten Sukabumi, Rabu (16/12/2020). 

Laporan Kontributor Kabupaten Sukabumi M Rizal Jalaludin

TRIBUNJABAR.ID, SUKABUMI - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika ( BMKG) memasang Alat Peringatan Dini Tsunami di tiga titik wilayah Pantai Citepus, Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (16/12/2020).

Tiga titik itu yakni di Gunung Butak, Kantor Geopark Informtion Centre (GIC), dan Pos Balawista di Pantai Citepus Istiqomah. 

Tak hanya memasang sirine peringatan dini tsunami, BMKG juga memasang petunjuk jalur evakuasi tsunami.

Baca juga: Polda Jabar Berhadap Massa FPI Tak Lagi Datangi Polres, Jika Tetap Datang Ingatkan Hal Ini

Baca juga: Zona Merah Jabar Bertambah, Warga Bandung Dilarang Rayakan Tahun Baru, Lebih Baik Bakar Ubi di Rumah

Kepala Bidang Data dan Informasi BMKG Wilayah II Sutiyono mengatakan, sirine itu memiliki jangkauan suara sekitar 2 kilometer.

"Alhamdulillah sudah kami pasang saat ini, alat sirine itu saling menyambung ke tiga, sehingga hampir di Pantai Palabuhanratu, Citepus bisa menangkap jelas informasinya kalau dibunyikan. Jarak suara sirine ini bisa mencapai jarak 1 KM, ke utara, selatan, timur, dan barat, bahkan sampai 2 Km terjangkau," ujarnya.

Menurutnya, ada perbedaan suara sirine peringatan dini tsunami dan sirine ambulans agar warga tidak kebingungan.

Di mana suara sirine tsunami akan diawali dengan pemberitahuan terlebih dulu.

"Suaranya hampir sama dengan suara sirine ambulans tapi nanti sebelum suara sirine keluar di awali dengan peringatan suara prolog dulu misal (Ini peringatan dini Tsunami) begitu, jadi ada bedanya," ujarnya.

Baca juga: Ridwan Kamil Sebut Kisruh di Indonesia Berawal dari Mahfud MD, Minta Menteri Jokowi Juga Diperiksa

Baca juga: Rizki DA Meradang, Suami Nadya Mustika: Kenapa Kalian Sibuk Urus Masalah Rumah Tangga Saya

Alat itu, kata dia, sudah diuji coba dan dapat digunakan.

Ia meminta masyarakat menjaga dan merawat alat tersebut dengan baik agar dapat berfungsi ketika tsunami terjadi untuk meminimalisasi korban jiwa.

"Tadi sudah diuji coba secara manual alatnya berfungsi dengan baik, tapi nanti secara operasional hariannya akan ada di-settingannya seperti itu bunyi suara pemberitahuan peringatan dini. Masyarakat diharapkan juga care, menjaga, merawat sehingga ketika terjadi bencana tsunami alat ini bisa berfungsi dengan baik, korban dari masyarakat bisa dikurangi harapan kami begitu," ucapnya.

Baca juga: Demo Menolak Hasil Rekapitulasi Suara KPU Kabupaten Tasik Sempat Bentrok, Korban Luka Dibawa ke RS

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved