Sesar Baribis Menggeliat, Sebabkan Dua Kali Gempa di Kuningan Selama Sebulan Terakhir, Ini Kata BMKG
Dalam sebulan terakhir sesar baribis menggeliat dan menyebabkan dua kali gempa di Kuningan.
Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: taufik ismail
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Syarif Abdussalam
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Dalam sebulan terakhir, terjadi dua kali gempa bumi yang dirasakan di Cirebon dan Kuningan.
Pada 17 November 2020 pukul 23:21:36 WIB, wilayah Kabupaten Kuningan dan sekitarnya diguncang gempa bumi tektonik.
Kemudian terbaru, gempa bumi kembali terjadi dan dirasakan di Cirebon pada 11 Desember 2020 pukul 05:51:55 WIB.
Baca juga: ANAK BUAH Kapolri Jenderal Idham Azis Tegas, Bilang Dua Kali: Polisi akan Tangkap Habib Rizieq
Baca juga: Soal Fun Football dan Tarkam di Persib Bandung, Begini Penegasan Pelatih Robert Alberts
Kepala Stasiun Geofisika Kelas I Bandung BMKG, Tony Agus Wijaya, mengatakan kedua gempa berkekuatan M 3,1 dan M 4,2 tersebut disebabkan sesar yang sama, yakni sesar baribis.
"Penyebab gempa (11 Desember) adalah dari aktivitas sesar baribis. Hingga saat ini, tidak terdapat gempa susulan. (Penyebab gempa 17 November) sesarnya sama, baribis. Tetapi berbeda segmen atau bagian," kata Tony melalui ponsel, Jumat (11/12/2020) sore.
Tony mengatakan dalam menghadapi gempa bumi, masyarakat diminta tidak panik, tetapi tetap waspada terhadap risikonya.
Aktivitas gempa seperti ini, katanya, sama seperti aktivitas gempa di bagian lainnya di Indonesia yang terbilang rutin terjadi dan tidak bisa memprediksi gempa susulan.
"Gempa adalah aktivitas alam, belum dapat diprediksi. Yang perlu dilakukan adalah langkah mitigasi pengurangan risiko, misal mengatur interior di dalam rumah, membuat bangunan tahan gempa, melatih kesiapsiagaan, saat terjadi gempa lindungi badan, kemudian setelah guncangan berkurang, segera ketempat terbuka terdekat," katanya.
Sebelumnya diberitakan, wilayah Kabupaten Cirebon dan sekitarnya diguncang gempabumi tektonik, Jumat (11/12/2020) pukul 05:51:55 WIB.
Baca juga: VIDEO-Viral Rombongan Gubernur NTT Pukul dan Tendangi Pengendara di Jaksel, Jadi Tontonan Warga
Baca juga: Jadwal Liga Inggris Pekan 12: MU vs City, Everton vs Chelsea, Liverpool & Spurs Hadapi Lawan Enteng
Hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa gempabumi ini berkekuatan M=4.2.
Episenter terletak pada koordinat 7.07 LS dan 108.87 BT, atau tepatnya berlokasi di Laut pada jarak 28 km barat daya Brebes, Jawa Tengah pada kedalaman 5 kilometer.
Kepala BBMKG Wilayah II Tangerang, Hendro Nugroho, mengatakan dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat sesar lokal
Dampak gempa bumi yang digambarkan oleh peta tingkat guncangan (Shakemap) BMKG dan berdasarkan laporan dari masyarakat, gempa bumi ini dirasakan di wilayah Kuningan II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang), Cirebon dengan Skala Intensitas II-III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu).
"Namun hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempabumi tersebut," katanya melalui siaran tertulis yang diterima.
Hingga pukul 06:30 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan.
Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya.
Baca juga: Menggiurkan! Ini Daftar Promo 12.12 Lazada di Harbolnas, Diskon 99 Persen hingga Flash Sale Rp 12