Rapid Tes untuk Pemilih di Pilkada Serentak dinilai Sulit dilakukan, Ternyata Ini Persoalannya

Menurut Kepala Dinas Kabupaten Bandung, Grace Mediana, jumlah TPS dan jumlah tenaga tidak memungkinkan

Penulis: Lutfi Ahmad Mauludin | Editor: Siti Fatimah
eki yulianto/tribun jabar
ilustrasi rapid tes- rapid tes sebelum saat pilkada serentak dinilai sulit dilakukan karena keterbatasan tenaga medis/kesehatan 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG- Tidak memungkinkan bagi Kabupaten Bandung untuk menggelar rapid tes, bagi pemilih di Pilkada 2020, yang usianya di atas 40 tahun, seperti rencana Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Menurut Kepala Dinas Kabupaten Bandung, Grace Mediana, jumlah TPS dan jumlah tenaga tidak memungkinkan.

"Kami keterbatasan SDM (sumeber daya manusia)," ujar Grace, di Rumah Dinas Bupati Bandung, Soreang, Kabupaten Bandung, Selasa (1/12/2020).

Baca juga: Berpotensi Muncul Klaster Baru di Jabar, Kang Uu: Tiga Daerah Pilkada Zona Merah Harus Diawasi Ketat

Grace menaku, terkait wacana tersebut, pihaknya belum mendapat penugasan untuk memepersiapkan apapun karena dari sisi anggaran juga perlu disiapkan.

"Kecuali kalau kami dibantu propinsi rapidnya, itu mungkin. Tapi itu juga berat bagi kami untuk membagi ke 6874 tps, sedangkan tenaga kesehatan dengan administrasi itu cuma 3000 (orang)," kata Grace.

Baca juga: Ada Usulan Pencoblos di Pilkada Serentak Dites Dulu, Pemprov Jabar Lakukan Kajian Dulu

Jadi kata Grace, wacana tersebut mungkin digelar di Kabupaten Bandung. 

"Kami memantau pelaksanaan pilkada dengan protokol kesehatan," ucap dia.

Baca juga: Pendamping Disabilitas Saat Pencoblosan Pilkada Pangandaran 2020 Harus Membuat Surat Pernyataan

Grace menjelaskan, pertama dari sisi persiapan sarana dan prasarana.

Lanjut dia, sepertiganya penduduk yang berusia 40 ke atas.

"Sekitar satu juta (yang usianya 40 tahun ke atas), kami ambil 50 persen, berarti 500 ribu dikali berapa nilai rapidnya, berapa ABD nya, petugasnya," katanya.

Baca juga: Kapolres Sukabumi Kota Pastikan Logistik Pilkada Serentak Tersimpan dengan Baik

Diliat dari SDM  yang ada, kata Grace, dengan jumlah TPS yang ada tidak mencukupi.

"Yang penting kita memantau persiapan dengan protokol kesehatan. Kami sudah ada layout ataupun panduan dari KPU pusat, kondisinya disesuaikan dengan kondiis di lapangan, tapi yang penting memenuhi kaidah protokol kesehatan," ucapnya.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved