Cerita Terciptanya MNC-TB, Aplikasi Pendeteksi TB Pertama di Indonesia, Dapat Medali Perak di iCAN
Pandemi Covid-19 menjadi inspirasi bagi Neti Juniarti bersama mahasiswanya. Mereka menciptakan aplikasi Mobile Nursing Centre Tuberculosis (MNC-TB).
Penulis: Nazmi Abdurrahman | Editor: Giri
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Nazmi Abdurahman
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Pandemi Covid-19 menjadi inspirasi bagi Neti Juniarti bersama mahasiswanya. Mereka menciptakan aplikasi Mobile Nursing Centre Tuberculosis (MNC-TB) pertama di Indonesia.
Tujuannya, memudahkan masyarakat untuk aktif menemukan kasus, deteksi awal dan meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap pasien TB.
Neti Juniarti, Dosen Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran (Unpad) terdengar penuh semangat saat menjelaskan aplikasi MNC-TB kepada Tribun, Minggu (29/11/2020).
Rasa prihatin karena pandemi Covid-19, mendorongnya bersama mahasiswa yakni Sidik Maulana, Faizal Musthofa, Ahmad Ihsan Fathurrizki, dan Arvyndito Bisma Nugraha menciptakan aplikasi yang mampu mendeteksi gejala awal tuberkulosis.
Baca juga: Ridwan Kamil Kirim Radiogram, Ngatiyana Ambil Alih Peran Ajay M Priatna Pimpin Kota Cimahi
Baca juga: Messi dan Griezmann Sumbang Gol, Barcelona Bantai Osasuna dengan Skor Telak 4-0
Neti menjelaskan satu per satu fungsi dan fitur dari aplikasi MNC-TB buatannya.
Dikatakan Neti, aplikasi MNC-TB terdiri atas enam fitur yaitu edukasi, skrining, pengingat minum obat, fitur petugas puskesmas, fitur relawan TB atau kader TB, dan donasi dari masyarakat untuk pasien TB.
"Jadi, melalui aplikasi ini, pasien, perawat, dan relawan punya satu wadah untuk berkomunikasi. Jadi six in one, dengan fitur donasi untuk penderita TBC yang bisa dipilih sudah terintegrasi dalam satu aplikasi," ujar Neti, saat dihubungi Minggu (29/11/2020).
Aplikasi yang diciptakan Neti Juniarti bersama lima mahasiswanya ini sudah diuji dalam lomba The 5th International Invention Innovation Competition in Canada (iCAN) 2020 yang diselenggarakan oleh Toronto International Society of Innovation & Advanced Skills (TISIAS) pada 14 Agustus 2020.
Dari ajang itu, aplikasi bernama MNC-TB itu mendapatkan penghargaan medali perak.
"Ini idenya dibuat di situasi pandemi, masyarakat sulit (khawatir) untuk ke puskesmas, apalagi TBC ini gejalanya batuk dan demam juga, jadi takut dikira Covid dan orang kan stigmanya sangat tinggi terhadap Covid saat ini," katanya.
Melalui aplikasi MNC-TB ini pasien, kata Neti, perawat dan kader TB masing-masing dapat log in, lalu tinggal memilih layanan yang dibutuhkan.
"Misalnya untuk pasien nanti ada layanan konsultasi, kalau untuk masyarakat atau kader nanti ada layanan tambahan untuk bantuan donasi pasien TB," ucapnya.
Selain itu, sambung Neti, pasien atau masyarakat juga dapat langsung menghubungi perawat jika mengalami gejala mengarah ke TB.
"Nanti perawat datang ke rumah membawa perlengkapan untuk mengambil spesimen dahak untuk diperiksa di puskesmas, sehingga pasien tidak perlu khawatir harus datang ke Puskesmas, jadi kerahasiaannya tetap dijaga, karena TB ini stigmanya tinggi juga, jadi pasien lebih nyaman" katanya.
Baca juga: Bolehkah Laga Piala Dunia U-20 Tahun Depan Disaksikan Langsung, Ini Jawaban PSSI
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/neti-juniarti-dosen-fakultas-keperawatan-universitas-padjadjaran.jpg)