Ingin Memulai Bisnis Baru? Cari Tahu Bagaimana Startegi Startup Kembangkan Usahanya, Ini Kata MIKTI
Inkubator bisnis di Indonesia trendnya terus mengalami berkembang bahkan tetap menunjukan perkembangan meski ditengah pandemi Covid-19
Penulis: Siti Fatimah | Editor: Siti Fatimah
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Inkubator bisnis di Indonesia trendnya terus mengalami berkembang terutama dalam satu dekade terakhir ini. Saat pandemi pun, inkubator bisnis tetap tumbuh karena saat ini justru banyak pelaku usaha baru yang memanfaatkan teknologi digital dalam usahanya.
Hingga saat ini sudah banyak bermunculan konsep dan program inkubasi yang ditawarkan bagi setiap calon wirausahawan yang memiliki ide bisnis potensial.
Inkubator bisnis sendiri memang dinilai memiliki peran dalam membantu keberhasilan usaha-usaha baru dan Konsep ini juga dianggap relevan untuk diimplementasikan di Indonesia.
Baca juga: Buka Munas Apjati, Presiden Ajak Tingkatkan Profesionalisme Pekerja Migran
Joddy Hernady, Ketua Umum MIKTI (Masyarakat Industri Kreatif Teknologi Informasi dan Komunikasi Indonesia) mengatakan, pengembangan inkubator bisnis secara praktis mendorong penciptaan dan membantu pertumbuhan usaha baru secara khusus berkaitan dengan tema-tema inovasi dari suatu produk.
"Saat ini Incubator semakin banyak bermunculan, tidak hanya dari pendatang baru tapi beberapa perusahaan swasta dan BUMN mulai aktif mengembangkan incubator mereka, ada incubator untuk umum dan ada juga yang khusus untuk internal perusahaan tersebut," kata Joddy pada sebuah acara di Jakarta secara daring, Sabtu (28/11/2020).
Menurutnya, trend bisnis inkubator di indonesia cukup beragam.
Ada yang mefasilitasi startup di bidang tertentu seperti digital teknologi sosial dan industri kreatif sesua dengan yang sedang berjembang pada jamannya.
Namun secara umum maupun bisnis inkubator saat ini sangat dipengaruhi oleh kondisi pandemi yang sedang dialami dunia.

Baca juga: Disdukcapil Targetkan 1.443 Perekaman KTP-el Saat Pilkada Pangandaran
"Karena itulah, untuk bisnis inkubator sendiri minat perlu diimbangi dengan peralihan teknologi yang bersifat online dalam penyelenggaraan proses inkubasi dan penggunaan media yang less touch dan less resources menjadi mayoritas yang harus digunakan saat ini," kata Joddy.
Ia mengatakan, peran inkubator diperlukan dalam memberikan bimbingan bagi startup untuk beroperasi dan berkembang.
Bagi startup, kata Joddy, menciptakan inovasi yang bermanfaat bagi khalayak adalah tujuan umum.
Namun, kenyataannya upaya untuk menstabilkan perusahan dan membuat produk diterima oleh pasar bukanlah perkara yang mudah.
Banyak usaha startup yang akhirnya menemui kegagalan dan berhenti beroperasi.
Inovasi yang diciptakan oleh startup tidak menjamin mereka untuk memenangkan persaingan bisnis, mengingat keterbatasan sumber daya yang mereka miliki.
Baca juga: Mau Liburan Akhir Tahun? PT KAI Daop 3 Cirebon Mulai Jual Tiket Kereta Libur Natal & Tahun Baru 2021
Meskipun startup telah menemukan value proposition dan selling point yang berbeda dengan pesaing yang sudah ada, bukan berarti pesaing tersebut tidak dapat menyamai apa yang ditawarkan oleh startup.
Pada dasarnya, startup tidak boleh menutup mata dan harus mengakui bahwa saat ini telah banyak unicorn yang tidak hanya besar, tertapi juga cepat.
Artinya, startup yang memilih untuk menghadapi persaingan dengan perusahaan besar tanpa didukung oleh unfair advantage lebih berisiko untuk disamai dan/atau dikalahkan oleh pesaing.
Merujuk pada kondisi tersebut, peran inkubator nyata diperlukan oleh startup sebagai pembimbing agar mereka dapat beroperasi dan berkembang secara stabil.
"Inkubator bisnis diperuntukkan untuk memberi bantuan dan layanan bagi incubate (startup) dalam beberapa bentuk, di antaranya kegiatan yang mendukung pengembangan usaha dan bisnis, program training and curriculum, penyediaan fasilitas dan tempat kerja, serta akses sumber pendanaan yang dapat digunakan incubate," katanya.
Baca juga: Jalani Rapid Test, Puluhan Anggota Bawaslu Kabupaten Tasikmalaya Reaktif
Di acara yang sama, M. Andy Zaky, Sekretaris Jendral MIKTI mengatakan, inkubator Bisnis merupakan suatu lembaga intermediasi yang melakukan proses inkubasi terhadap Peserta Inkubasi (Tenan, Klien Inkubator, atau Incubatee) dan memiliki bangunan fisik untuk ruang usaha sehari-hari bagi peserta inkubasi.
Proses inkubasi yang dimaksud mencakup pembinaan, pendampingan, dan pengembangan yang diberikan oleh inkubator bisnis kepada peserta inkubasi.
"Berdasarkan hal tersebut kami dari MIKTI (Masyarakat Industri Kreatif Teknologi Informasi dan Komunikasi Indonesia) tergerak untuk membuat sebuah buku panduan bagi para pelaku inkubator bisnis agar meraka memahami secara teknis tentang pengelolaan inkubator bisnis," Kata Andy.
Ia mengatakan, buku dengan judul Incubator Play ini akan diluncurkan secara virtual pada 1 Desember 2020.
Buku ini memberikan edukasi dan pembahasan tentang proses menjalankan dan mengelola inkubator bisnis dari mulai persiapan sampai dengan pengelolaan keuangan.
Baca juga: Seorang Pelaku Diamuk Massa, Polisi Jampang Kulon Sukabumi Masih Cari Satu Lagi Pelaku Curanmor
Buku Incubator Playbook berupaya memperkenalkan kerangka dalam membangun suatu inkubator, khususnya di bidang digital.
Kerangka tersebut terdiri atas empat lapisan, yaitu outcome, output, process, dan people.
Selain itu, buku ini juga mengupas tuntas mengenai rancangan proses inkubasi, mulai dari tahap pertama, yakni prainkubasi, meliputi Innovation process and accounting, founders fit, founder market fit, dan kriteria ideal.
Tahap kedua, yakni costumer discovery, meliputi problem solution fit, market analysis, proposed MVP, dan proposed funnels.
Tahap ketiga, yaitu costumer validation, meliputi product market fit, business model fit, serta sales and marketing roadmap.
Tahap terakhir, yakni pascainkubasi, meliputi management and business development serta financial planning and investment.
Baca juga: VIDEO-Satu Selebgram, Satu Pemain Film Terkuak! Siapa Artis yang Terlibat Prostitusi Online
Secara umum, buku ini menginformasikan bahwa proses inkubasi tidak melebihi 12 bulan, bahkan beberapa inkubasi berlangsung kurang dari 6 bulan.
Indra Purnama, Direktur Eksekutif MIKTI, mengatakan, perlu diketahui MIKTI merupakan organisasi nirlaba profesional untuk pengembangan ekosistem industri kreatif digital di Indonesia.
MIKTI memiliki visi utama untuk membangun ekosistem yang berkelanjutan dan kompetitif untuk pertumbuhan Digital Creative Industry di Indonesia.
Sejak berdiri pada tahun 2008, MIKTI telah menginisiasi berbagai program dan kegiatan, termasuk pengembangan talent, inkubasi/akselerasi, pengembangan bisnis, penelitian industri dan advokasi.
"Kami berharap buku ini dapat memberikan gambaran bagi inkubator bisnis untuk mempersiapkan bentuk program maupun fasilitas kerja bagi incubatee serta bagi startup untuk mengembangkan bisnisnya. Dengan demikian kemungkinan-kemungkinan kegagalan dapat diminimalisasi serta peluang suksesnya lebih maksimal," kata
Baca juga: VIDEO-Dugaan Kasus yang Melilit Wali Kota Cimahi Ajay, Hingga KPK Lakukan OTT
Buku yang ditulis oleh tim MIKTI.id ini, kata Indra, pada dasarnya memang diperuntukkan bagi inkubator bisnis dan startup di Indonesia.
Bagi inkubator bisnis, buku ini memberi gambaran mengenai bantuan apa saja yang sekiranya dibutuhkan oleh startup untuk mengembangkan bisnisnya, baik melalui program maupun melalui penyediaan fasilitas kerja.
Sementara itu, bagi startup, buku ini dapat membantu penyusunan rencana kerja bisnisnya, mulai dari pembentukan tim hingga akses pendanaan.
Dengan gaya penulisan yang cerdas, buku ini dimulai dengan pemaparan mengenai mengapa startup bisa gagal.
Hal tersebut dapat dijadikan perenungan bagi startup untuk berusaha mengevaluasi diri di awal sebelum masuk lebih dalam dan berkenalan dengan inkubator dan melalui proses inkubasi.
Baca juga: Sukseskan Pilkada 2020, Disdukcapil Pangandaran Buka Layanan Perekaman KTP-el pada Sabtu Minggu
Buku ini membimbing inkubator bisnis bermetamorfosis menjadi perahu yang mampu menyelamatkan startup sekaligus melatih startup agar semakin mandiri dan stabil.
Secara keseluruhan, buku ini wajib menjadi bacaan dasar sebelum startup mulai untuk beroperasi.
Informasi yang disajikan dalam buku ini cukup lengkap untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan startup.
Dengan bahasa yang praktis dan tidak berbelit-belit serta penyajian berbagai infografis sangat memudahkan pembaca untuk memahami isi buku.