Gurih dan Nikmatnya Menyeruput Tutut Ala Mang Oded yang Baik untuk Kesehatan
Olahan tutut alias keong sawah nampaknya sudah tidak asing lagi bagi masyarakat kita. Pasalnya
Penulis: Fasko dehotman | Editor: Ichsan
Aroma bahan tututnya juga sedap, bahkan tidak berbau amis karena dicuci bersih.
Tekstur daging tututnya sangat lembut dan kenyal ketika dikunyah.
Pemilik Warung Tutut Mang Oded, Mang Oded menuturkan, tutut ditempatnya diolah dengan campuran bahan rempah yang cukup komplit.
Bahan rempahnya terdiri dari lengkuas, serai, daun salam, bawang merah, bawang putih, kemiri, jahe, kunyit.
Baca juga: Ruang UGD RSUD Ciamis Sempat Tutup Sehari, Bupati Larang ASN Lakukan Perjalanan Dinas ke Luar Daerah
Bagi penyuka rasa pedas, bisa diolah dengan tambahan cabai rawit dan cabai merah.
“Rempah-rempah itu sangat penting dalam mengolah tutut. Agar bumbunya meresap, bagian belakang dari cangkang tutut harus dipotong, serta saat menikmatinya tidak kesulitan,” kata Mang Oded kepada Tribun Jabar, ditemui di warung tersebut, Jumat (27/11/2020).
Mang Oded mengatakan, cara mengkonsumsi tutut ini sangat mudah. Tidak perlu menggunakan alat penghancur cangkang.
"Caranya tinggal disruput atau dikecrot isian keongnya. Sensasi kecrot saat menikmati tutut juga menambah cita rasa," kata Mang Oded.
Mang Oded mengaku, sajian tutut di tempatnya memiliki cita rasa gurih dan tidak berbau amis sama sekali.
Menurut Mang Oded, stigma amis dan menjijikan dari keong ini bisa diminimalisir asalkan diolah dengan cara yang benar.
"Mengolah tutut agar enak dan tidak amis, tidak boleh sembarangan. Jadi pas bagian tutut dipotong, tutut harus dibersihkan terlebih dahulu, lalu saat merebusnya tidak boleh terlalu lama dan jangan sebentar, karena kalau direbus terlalu lama, isiannya akan menciut. Tutut yang kami olah cukup memakan waktu 15 sampai 30 menit saja," jelas Mang Oded.
Baca juga: Cara Menyembuhkan Cantengan Pakai Obat Tradisional Ala Dapur, Bisa Diobati tanpa Rasa Sakit
Untuk bahan tutut, Mang Oded memesan langsung dari daerah Kuningan dan Karawang di Jawa Barat.
"Bahan tutut yang saya pesan ini jenis keong sawah dan danau," tutur Mang Oded.
"Pembeda dari keduanya adalah tutut sawah itu kalau direbus bahan dagingnya lebih padat, sedangkan tutut danau itu kalau direbus isinya tidak padat. Dalam sehari kami mampu mengolah tutur sebanyak 30 kg," tambah Mang Oded.
Seporsi olahan tutut Mang Oded berisikan kurang lebih 30 keong sawah.
Satu porsinya hanya dihargai Rp 10.000.
Warung Tutut Mang Oded dibuka setiap hari pada pukul pukul 07.00 WIB–21.00 WIB.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/gurih-dan-nikmatnya-menyeruput-tutut-ala-mang-oded-yang-baik-untuk-kesehatan.jpg)