Penanganan Virus Corona
Selama masa pandemi Covid-19, Ciamis Optimalkan 144 Potensi Wisata Desa
Ciamis terus menggali potensi objek wisata baru sembari terus mengoptimalkan objek wisata unggulan yang sudah lama ada
Penulis: Andri M Dani | Editor: Siti Fatimah
TRIBUNJABAR.ID,CIAMIS –Setelah Pangandaran memisahkan diri dari induknya Kabupaten Ciamis. Dan Ciamis kehilangan belasan objek wisata unggulan.
Kini Ciamis terus menggali potensi objek wisata baru sembari terus mengoptimalkan objek wisata unggulan yang sudah lama ada.
Baca juga: Status Zona Kuning, 27 Warga di Daerah ini Positif Covid-19, Ini Penyebabnya
Seperti Situ Lengkong Panjalu, Situs Astana Gede Kawali, maupun Situs Galuh Karangkamulyaan.
Saat ini ada sekitar 144 potensi wisata baru yang terus digali dan diangkat potensinya, terlebih selama masa pendemi ini.
Baca juga: Status Zona Kuning, 27 Warga di Daerah ini Positif Covid-19, Ini Penyebabnya
“Dari 144 titik objek wisata baru tersebut sebagian besar merupakan objek wisata alam yang ada di tingkat desa. Objek wisata pemula.Seperti curug, situ, puncak maupun aliran sungai. Juga objek wisata buatan, seperti tempat-tempat spot selfie,” ucap Kepala Dinas Pariwisata Ciamis, Dr H Wasdi Msi kepada Tribun Kamis (12/11).
Ratusan objek wisata baru tersebut dikelola tingkat desa yang akan dikembangkan jadi desa wisata. Dan pengelolaannya diatur dengan Perdes.
Sudah ada 23 desa yang sudah membentuk kelompok pengelola objek wisata desa yang telah dikukuhkan dengan SK Bupati.
Salah satu contoh adalah Desa Situ Mandala Rancah dengan potensi wisata alam Puncak Bangku dan Puncak Pisbun yang panorama alamnya indah mempesona bagai negeri di atas awan.
Baca juga: Tak Berizin, 5 Tambang Pasir di Kaki Gunung Tampomas Disegel, Pemiliknya Bakal Langsung Di-BAP
Pengelolaan potensi wisata di tingkat desa ini sangat memungkinkan, terlebih adanya dukungan regulasi dari Kemendes yang membolehkan penggunaan dana desa (DD) untuk pengembangan objek wisata tingkat desa.
Bila objek wisata tingkat desa tersebut sangat berpotensi untuk dikembangkan guna menarik wisatawan menurut Dr H Wasdi, bukan tak mungkin bisa melibatkan investor atau kerja sama pengelolaan dengan Pemkab Ciamis .
Baca juga: Uji Klinis Vaksin Sinovac di Indonesia Menunggu Hasil Monitoring Relawan
Salah satu objek wisata desa yang sangat mungkin dikembangkan adalah Curug Gumawang dan Kampung Madu di Desa Banjaranyar Kecamatan Banjaranyar.
Pengembangan ratusan objek wisata baru tersebut adalah bagian dari peningkatan pertumbuhan dan peluang ekonomi di tingkat desa dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Catatan redaksi:
Pemerintah lewat Satgas Covid-19 saat ini terus menggencarkan kampanye penyuluhan 3M (Memakai masker, rajin mencuci tangan, dan selalu menjaga jarak).
Kampanye 3M ini terus menerus disosialisasikan supaya masyarakat tidak lupa bahwa penyebaran Covid-19 banyak datang dari pergerakan manusia. Makanya, pelaksanaan 3M harus dijalankan secara ketat.
Tribunjabar.id, grup Tribunnews.com, mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan. Ingat pesan ibu, 3M ( *wajib memakai masker, wajib rajin mencuci tangan, dan wajib selalu menjaga jarak* ).
Bersama-kita lawan virus corona.
