Penanganan Virus Corona
Pesantren Bisa Belajar Online Lewat Tol Langit, Satu di Antara Solusi Putus Penyebaran Covid-19
Para santri di Kabupaten Garut bisa lebih mudah untuk belajar di masa pandemi Covid-19, dengan adanya aplikasi tol langit.
Penulis: Firman Wijaksana | Editor: Dedy Herdiana
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Firman Wijaksana
TRIBUNJABAR.ID, GARUT - Para santri di Kabupaten Garut bisa lebih mudah untuk belajar di masa pandemi Covid-19, dengan adanya aplikasi tol langit.
Pembelajaran Jarak Jauh ( PJJ) kerap dikeluhkan karena sulitnya mendapat sinyal internet.
Aplikasi itu diluncurkan oleh Yayasan Dewa Dewi Dedi Indonesia.
Aplikasi tol langit itu nantinya tak hanya bisa dipakai secara online, tapi juga secara offline.
Ketua Yayasan Dewa Dewi Dedi Indonesia, Heidy M Hidayat, mengatakan, aplikasi itu tak hanya membantu para santri untuk belajar daring. Pembelajaran yang diterima berbasis virtual reality
"Jadi semua murid maupun santri bisa masuk dalam aplikasi itu secara tiga dimensi. Aplikasi ini jadi wadah pendidikan online," ujar Heidy usai peluncuran di Hotel Harmoni, Jalan Cipanas Baru, Sabtu (7/11/2020).
Untuk menerapkan program itu, pihaknya berencana membangun desa digital di Garut.
Saat ini, akan ada lima atau enam desa yang akan jadi proyek percontohan.
Khususnya desa yang belum memiliki akses internet.
Menurut Heidy, aplikasi ini juga untuk membantu program PJJ dari pemerintah.
Pembelajaran secara daring sering terkendala. Salah satunya karena tidak adanya sinyal internet.
"Tapi dengan aplikasi ini hanya satu kali membutuhkan sinyal. Tinggal didownload selanjutnya dioperasikan secara offline begitu," katanya
Bupati Garut, Rudy Gunawan, menyebut program tol langit yang menjadi janji Wakil Presiden, Ma'ruf Amin akan segera diimplementasikan di Garut.
Pihaknya mendukung program itu karena baru pertama ada di Garut.
"Tentu ini juga akan sangat menarik. Daripada anak-anak enggak jelas main game. Lebih baik diaplikasikan lewat program ini," kata Rudy.
Kabupaten Garut akan mendapat anggaran bantuan dalam bentuk program dari pemerintah pusat. Untuk saat ini, pendekatannya melalui pesantren.
"Bukan dalam bentuk uang tapi program. Dilaksanakan oleh pemerintah pusat lewat yayasan ini. Mungkin ini bagus sekali, jadi pesantren lebih maju dari pendidikan lain," ucapnya.
Catatan Redaksi:
Pemerintah lewat Satgas Covid-19 saat ini terus menggencarkan kampanye penyuluhan 3M (Memakai masker, rajin mencuci tangan, dan selalu menjaga jarak).
Kampanye 3M ini terus menerus disosialisasikan supaya masyarakat tidak lupa bahwa penyebaran Covid-19 banyak datang dari pergerakan manusia. Makanya, pelaksanaan 3M harus dijalankan secara ketat.
Tribunjabar.id, grup Tribunnews.com, mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan. Ingat pesan ibu, 3M ( *wajib memakai masker, wajib rajin mencuci tangan, dan wajib selalu menjaga jarak* ).
Bersama-kita lawan virus corona.
Baca juga: Selalu Berhubungan dengan Warga, Ini yang Dilakukan Dinsosnangkis Kota Bandung di Masa Pandemi
Baca juga: Dukung PJJ di Masa Pandemi, 8 Dosen Farmasi UBK Berikan Jaringan Internet bagi Warga Pelindung Hewan
Baca juga: Guru SD dan Paud Positif Covid-19, Bupati Garut Pastikan Penyebaran Bukan Saat KBM, Tapi Dari Ini