TKI di Indramayu Banyak Alami Permasalahan, SBMI Minta Para Calon Bupati Peka Beri Perhatian
Selama ini, pemerintah Kabupaten Indramayu kurang dirasakan kehadirannya dalam melindungi para TKI
Penulis: Handhika Rahman | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman
TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU - Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) mengungkapkan banyak permasalahan yang dihadapi Pekerja Migran Indonesia (PMI) atau TKI asal Kabupaten Indramayu.
Ketua SBMI Cabang Indramayu, Juwarih mengatakan, per Desember 2019 saja ada sebanyak 373 kasus yang menimpa PMI asal Kabupaten Indramayu.
Data tersebut berdasarkan data yang dicatat oleh Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI).
Baca juga: Sega Waluya, Makanan Khas Kabupaten Indramayu yang Muncul Setahun Sekali, Ini Istimewanya
"Data tersebut PMI yang menyampaikan aduan ke BP2MI sedangkan yang tidak mengadu pun saya kira jumlahnya banyak," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Kamis (29/10/2020).
Juwarih mengatakan, permasalahan yang dihadapi para PMI asal Kabupaten Indramayu beragam, mulai dari hilang kontak, penahanan kepulangan, kekerasan fisik dan fisikis, gaji tidak dibayar, penipuan, dan lain-lain.
PMI yang mengalami permasalahan tersebut, mayoritas dialami oleh PMI atau TKI ilegal.
Mereka diiming-imingi gaji besar oleh calo penyalur, minimnya lapangan pekerjaan, pendidikan yang rendah, kecemburuan sosial, dan masih banyak lagi.
"Tapi mereka kurang mendapat perhatian dari pemerintah daerah. Seperti tidak ada perda perlindungan PMI, minimnya anggaran perlindungan PMI dan sosialisasi save migration serta perhatian dari pemda," ujar dia.
Oleh karena itu, kepada Para Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Indramayu, SBMI meminta untuk membuat program yang memberikan perhatian lebih terhadap isu PMI.
Selama ini, pemerintah Kabupaten Indramayu kurang dirasakan kehadirannya dalam melindungi para PMI Hal tersebut dilihat dari berbagai permasalahan yang dihadapi mereka.
Baca juga: Liga 1 2020 Ditunda Sampai Februari 2021, Manajemen Persib Tambah Pusing, Robert Alberts No Comment
Ia mencontohkan seperti di Kabupaten Cirebon, disebutkan Juwarih, pemerintah di sana intens memberikan edukasi agar para PMI berangkat secara resmi. Hal ini sebagai bentuk perlindungan.
Seharusnya, sebagai daerah penyalur PMI terbesar di Indonesia, pemerintah Kabupaten Indramayu mesti lebih memberikan perhatian terhadap para PMI dibanding daerah lainnya.
Data yang dicatat Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Indramayu pada Desamber 2019 ada sebanyak 28 ribu jumlah pencari kerja.
Sebanyak 22 ribu atau 78 persen di antaranya mengaku berminat untuk mencari kerja ke luar negeri.