Siswi SMA Buang Bayi disertai Puisi dalam Tas, Terungkap Diduga Hasil Hubungan Gelap dengan Pacar
TERUNGKAP, seorang siswi SMA membuang bayi hasil hubungan gelapnya dengan sang pacar di sebuah panti asuhan di Bali.
TRIBUNJABAR.ID - TERUNGKAP, seorang siswi SMA membuang bayi hasil hubungan gelapnya dengan sang pacar.
Bayi yang ditemukan di depan panti asuhan itu berada dalam sebuah tas yang didalamnya terdapat buku catatan yang berisi puisi dan NIK.
Hal itu dikatakan Kasat Reskrim Polres Jembrana, Bali, AKP Yogie Pratama, seperti yang dilansir Tribunjabar.id dari Kompas.com, Jumat (30/10/2020).
Baca juga: Motor yang Dikendarai Suami Oleng dan Senggol Bus, Perempuan di Tasik Tewas Tergilas Bus
Baca juga: VIDEO-Di Hari Sumpah Pemuda Mahasiswa Purwakarta Lakukan Long March, Protes Omnibus Law
AKP Yogie Pratama,mengatakan, terbongkarnya kasus siswi SMA berinisial RP (17), yang diduga membuang bayinya di depan Panti Asuhan Giri Asih, berawal dari ditemukannya sebuah buku catatan di dalam tas tempat bayi dibuang.
Diketahui, bayi itu diduga merupakan hasil hubungan gelapnya dengan sang pacar yang juga masih duduk di bangku SMA berinisial PR (16).
“Di dalam tas ada buku catatan yang di dalamnya ada puisi dan NIK.
Dari NIK ini akhirnya membuahkan petunjuk untuk pengungkapan kasus,” kata Yogie, dikutip dari TribunBali.com, Kamis (29/10/2020).
Dari buku catatan itu, polisi langsung melakukan penyelidikan hingga polisi mengamankan RP di rumahnya.
"Kami lakukan pemeriksaan (dia) mengakui pembuangan bayi," ujarnya.
Baca juga: Sebentar Lagi Cair, Begini Cara Cek Penerima BLT BPJS Ketenagakerjaan, Bisa Pakai SMS, Web, dan WA
Baca juga: Balita Positif Covid-19, Kembali Ditemukan di Indramayu, Usianya 2 Tahun Tanpa Riwayat Perjalanan
Kronologi penemuan bayi
Yogie menceritakan, bayi tersebut pertama kali ditemukan oleh seorang anak dari Panti Asuhan Giri Asih yang melihat ada sebuah tas di depan pantinya.
Karena penasaran dengan isi tas tersebut, anak itu kemudian memeriksa isinya, dan betapa terkejutnya ia melihat ada seorang bayi di dalamnya.
Kemudian dilaporkannya ke pengelola panti.
Pengelola panti kemudian melaporkannnya ke polisi.
Polisi yang mendapat laporan itu langsung mendatangi lokasi dan mendapati sebuah buku catatan yang berisi NIK.
Dari NIK itu akhirnya petugas mengetahui alamat pelaku.
Polisi kemudian membawa siswi itu ke bidan.
"Dari bidan itu kemudian ada tanda-tanda usai melahirkan,” ungkapnya.
Kasus Pembuangan Mayat Bayi di Kuningan, Kakinya Dimakan Biawak
Kasus lain tentang pembuangan mayat bayi terjadi di Kuningan.
Tribunjabar.id, Selasa (27/10) memberitakan bahwa mayat bayi yang dibuang itu, kaki kirinya hilang akibat dimakan biawak.
Begitu ada laporan pembuangan mayat bayi tersebut, petugas kepolisian Unit Reserse Kriminal Polres Kuningan langsung menanganinya.
"Kami hingga saat ini masih mencari siapa orang tua dari mayat bayi yang ditemukan di Sungai Ciporang, Desa Pajawanlor Kecamatan Ciawigebang," kata Kasat Reskrim Polres Kuningan AKP Danu Raditya Atmaja saat dihubungi wartawan, Selasa (27/10/2020).
Danu mengungkapkan bayi yang dibuang tersebut diperkirakan baru dilahirkan karena masih terdapat tali pusar yang menempel.
Baca juga: Jangan Sampai Salah Sasaran, Satgas Saber Pungli Ingatkan Pemkab Kuningan Soal Pengawasan Bansos
"Terlepas kejadian kemarin, kasus pembuangan bayi sudah terjadi sebanyak dua kali. Dulu pada 21 Agustus 2020 di Desa Cantilan, Kecamatan Salajambe, menemukan sesosok mayat bayi yang sudah membusuk," katanya.
Sampai sekarang orang tuanya belum ditemukan. "
Sebelumnya, kasus pembuangan mayat bayi yang menghebohkan terjadi di Desa Pajawan Lor, Kecamatan Ciawigebang mendapat tanggapan dari Aktivis Pendidikan Non Formal Kuningan.
Baca juga: UMP Jabar 2021 Direkomendasikan Tidak Naik, Masih Rp 1,8 Juta
"Pertama kami tentu sangat prihatin dengan kejadian mayat bayi dibuang di aliran sungai," ungkap Ulfa Fajriyah yang juga tutor PAUD di Kecamatan Kuningan, Senin (26/10/2020).
Menurutnya, kasus buang mayat bayi di Kuningan ini bukan kali pertama.
Melihat jumlah kasus makin banyak perlumendapat perhatian pemerintah dalam melakukan pembinaan keagamaan terhadap lapisan masyarakat.
Baca juga: Siapa Venti Figianti, Janda 2 Anak yang Baru Saja Dinikahi Pelawak Kiwil di Bandung
"Ya kami malu ketika Kuningan memiliki visi misi sebagai daerah berbasis agamis, namun kenyataannya tidak selaras dalam lingkungan kehidupan warga," ujarnya.
Menurutnya,ada yang salah dalam manajerial pemerintah dalam melakukan pembinaan ahlak dan mental.
"Kan sangat gak mungkin, ketika orang tua melakukan perbuatan keji terhadap anak dan keturunannya tanpa sebab musabab sebelumnya," katanya.
Baca juga: Tahun Depan UMP Tidak Naik tapi Ada Banyak Bantuan dari Pemerintah, Ini Daftarnya
Apapun itu, kata Danu,kasus ini sangat salah besar dan patut mendapat imbalan seberatnya. "Karena menghilangkan nyawa manusia. Bicara hukum bahwa menghilangkan nyawa seseorang itu perbuatan kriminal,"katanya.
Selain itu, pemerintah melalui lembaga terkait, baik bagian kesra atau dinas sosial ini bisa melakukan evaluasi dan gencar melakukan sosialisasi tentang ahlak atau moral generasi muda.
"Ya kami berharap mereka yang menggunakan anggaran pemerintah bisa tepat sasaran dalam melakukan pembinaan dilingkungan masyarakat. Baik sektor moral, kesehatan, ekonomi dan pendidikan,"ujarnya.
Baca juga: Literasi Masyarakat Terkait JKN-KIS BPJS Kesehatan Diharapkan akan Semakin Meningkat
Sekedar informasi, kondisi mayat bayi Perempuan yang kini mendapat pemulasaraan jenazah di RSUD 45 Kuningan ditaskir berusia tiga hari dari waktu kelahiran.
Demikian hal itu dikatakan Wawan sekaligus pemulasara kamar jenazah di RSUD 45 Kuningan, Senin (26/10/2020).
"Iya kondisi mayat bayi sangat memprihatinkan, selain hilang kaki kiri juga telah mengeluarkan binatang kecil semacam belatung begitu," katanya.
Baca juga: Kumpulan Kata-kata Mutiara Mengenai Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober, Pasang Jadi Status WA atau Medsos
Belatung keluar, kata dia, ini banyak ditemukan di dalam perut yang telah robek. "Uraian usus sudah keluar dan terlihat warna sudah banyak membiru alias gentel," ujarnya.
Mengenai keanehan lain, kata Wawan, jasad mayat berjenis kelamin perempuan ini mengalami kerusakan di bagian organ lain.
"Iya, kami terima kaki kiri sudah tidak ada dan jumlah brenga muncul dalam perut korban itu juga sangat banyak," ujarnya.
Baca juga: VIDEO-Sungai Ciputrahaji Ciamis Meluap, Rumah Terendam 2.200 Jiwa Terdampak, Jalan Tertutup Longsor
Mengenai dimangsa hewan biawak, kata dia, ini akibat telah mengeluarkan bau tak sedap di aliran sungai. "Sehingga dibanggap jadi pakan hewan di peraiaran sungai tersebut," katanya.
Di beritakan seblumnya, Kepala Desa Pajawan Lor, Kecamatan Ciawigebang, Yeser Munawar mengaku bahwa kondisi jasad mayat bayi perempuan tanpa kiri.
"Habis dimakan oleh sejumlah binatang biawak," kata orang nomor satu di desa setempat, saat dihubungi ponselnya tadi, Senin (26/10/2020).
Baca juga: Saat Libur Panjang, Penerapan Protokol Kesehatan di Objek Wisata Sumedang Bakal Dipantau Polisi
Yaser mengatakan, jasad mayat bayi sempat terbawa arus dan di kerubuti biawak.
"Tadi, selain Pak Wawan yang mengetahui awal, ada Pak Maman yang mengikuti jasad bayi hingga di evakuasi banyak warga," katanya.
Diketahui yakin kaki mayat bayi hilang akibat di makan biawak, kata dia, terlihat jelas saat di evakuasi warga. "Kondisi jasad mayat sudah amburadul dan organ dalam, seperti usus sangat terlihat yang disertai kondisi perut robek," ujarnya.
Baca juga: Ini 4 Alasan Wajib Punya Motor 125cc, Yamaha Tawarkan Pilihan yang Handal dan Irit
Kondisi mayat bayi, kata Kades, ini belum lama dari waktu dilahirkan. "Sebab tadi, ari - ari juga masih nempel di pusar jasa bayi tadi," katanya.
Kades memastikan bahwa tindakan ini bukan dilakukan oleh warga setempat.
Hal itu menyusul dengan kondisi mayat bayi yang sudah membiru di sejumlah bagian tubuh korban tadi. "Gatau siapa yang buang mayat bayi ini, namun kemarin kan hujan besar dan arus sungai cukup deras dan warga tadi lihat jasad mayat dari jembatan," katanya. (Ahmad Ripai)
Sebagian artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Polres Jembrana Bongkar Kasus Pembuangan Bayi Perempuan di Jembrana dari Buku Catatan, dan tayang di Kompas.com dengan judul "Siswi SMA Diduga Buang Bayi yang Baru Dilahirkannya, Terbongkar dari Ditemukannya Sebuah Buku Catatan"