Terkait Pergerakan Tanah di Desa Sirnamulya, Satker Cisumdawu Tegaskan Tak Ada Pengerjaan Konstruksi
Ia mengatakan, kejadian itu terjadi setelah turun hujan deras yang terjadi secara berturut-turut pada 16 hingga 18 Oktober 2020
Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Ravianto
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludian
TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Satuan Kerja (Satker) Jalan Tol Cisumdawu memastikan tidak ada pengerjaan konstruksi saat terjadi pergerakan tanah hingga menyebabkan 7 Rumah Retak di Dusun Bojongtotor, RT 1/1, Desa Sirnamulya, Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang, pada Minggu (18/10/2020).
Kepala Satker Cisumdawu, Yusrizal Kurniawan mengatakan, berdasarkan peta kerentanan yang dikeluarkan Badan Geologi – ESDM pada tahun 2004, daerah tersebut memang termasuk dalam daerah rawan longsor tinggi.
"Tidak ada aktivitas pekerjaan konstruksi atau alat berat yang berada di sekitar lokasi pada hari kejadian pergerakan tanah, itu dikarenakan bertepatan dengan cuaca hujan," ujarnya saat dihubungi Tribun Jabar, Senin (19/10/2020).
Atas hal tersebut, kata dia, di lokasi itu memang terjadi pergerakan tanah hingga menyebabkan 7 rumah warga terdampak dan amblesnya sebagian Jalan Pasir Biru-Mulyasari sepanjang 200 meter yang bersinggungan dengan Jalan Tol Cisumdawu.
Ia mengatakan, kejadian itu terjadi setelah turun hujan deras yang terjadi secara berturut-turut pada 16 hingga 18 Oktober 2020 sehingga langsung dilakukan pembatasan lalu lintas kendaraan berat.
"Lalu dilakukan perbaikan retakan pada ruas jalan tersebut semenjak bulan Juni 2020 karena ditemukan adanya indikasi retakan-retakan tanah."
"Lokasi tersebut berada pada ROW Jalan Bebas Hambatan Cisumdawu yang masih dalam proses pembebasan lahan," kata Yusrizal.
Pihaknya memastikan, tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, namun terdapat 7 KK yang terkena dampak dan saat ini telah dibantu pihak proyek Tol Cisumdawu untuk pindah sementara ke lokasi yang lebih aman untuk menghindari amblesan tanah yang lebih besar.
"Selain itu, bersama Pemerintah Desa Sirnamulya dan Kecamatan Sumedang Utara telah dilakukan pengalihan arus lalu lintas dengan menggunakan jalan sementara yang berada pada Dusun Cibitung, Desa Sirnamulya," ucapnya.
Yusrizal mengatakan, hingga saat ini masih dilakukan investigasi lebih lanjut terkait pergerakan tanah tersebut, agar nantinya bisa dilakukan penanganan yang lebih komprehensif.
Camat Sumedang Utara, Nandang Suparman meminta PT Wika selaku pengembang Jalan Tol Cisumdawu segera melakukan pembebasan lahan di Dusun Bojongtotor, RT 1/1, Desa Sirnamulya, Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang.
Pasalnya, sebanyak 7 rumah yang dihuni 26 jiwa di daerah tersebut mengalami reta-retak dan jalan penghubung ambles setelah terjadi pergerakan tanah akibat getaran alat berat dari proyek Jalan Tol Cisumdawu.
"Bojongtotor ini sudah ada rekomendasi (pembebasan lahan) dan resum dari PT WIKA. Jadi, kami mohon untuk segera dibebaskan dan dibayar," ujarnya saat ditemui di Kantor Desa Sirnamulya, Senin (19/2020).