Hanya Butuh 80 Detik, Alat Deteksi Covid-19 Karya Mahasiswa UGM Ini diklaim Miliki Akurasi Tinggi
Alat deteksi Covid-19 hasil pengembangan para peneliti UGM ini memiliki kemampuan mendeteksi virus corona baru dalam tubuh manusia dalam waktu cepat
Penulis: Siti Fatimah | Editor: Siti Fatimah
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Karya anak bangsa yang satu ini patut diapresiasi terlebih disaat pandemi Covid-19 seperti sekarang.
Salah satunya adalah karya mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) yang telah mengembangkan alat pendeteksi Covid-19 yang diberi nama GeNose.
Keunikan GeNose adalah bisa deteksi Covid-19 hanya dalam waktu 80 detik.
Dikutip dari laman resmi UGM.ac.id, UGM secara resmi melakukan serah terima teknologi alat deteksi Covid-19 melalui embusan nafas yang diberi nama GeNose kepada Kemenristek/BRIN, Kamis (24/9).
Baca juga: Warga di Daerah Ini Rajin Pakai Masker Tapi Susah Jaga Jarak, Bikin Walikotanya Khawatir
Alat deteksi Covid-19 hasil pengembangan para peneliti UGM ini memiliki kemampuan mendeteksi virus corona baru dalam tubuh manusia dalam waktu cepat.
Tidak kurang dari 2 menit hasil tes sudah dapat diketahui apakah positif atau negatif Covid-19.
“Kalau sebelumnya butuh waktu sekitar 3 menit, kemarin saat uji di BIN sudah bisa turun menjadi 80 detik sehingga lebih cepat lagi,” kata anggota tim peneliti GeNose, Kuwat Triyono, di acara Public Expose GeNose: Teknologi Pengendus Covid-19 di Gedung BJ Habibie lantai 24, Jakarta.
Selain cepat melakukan deteksi dan memiliki akurasi tinggi, penggunaan alat ini jauh lebih terjangkau dibandingkan dengan tes usap PCR.
Satu unit GeNose yang diperkirakan seharga Rp40 juta dapat digunakan untuk 100 ribu pemeriksaan.
“Untuk saat ini kemampuan produksi optimum sekitar 50 ribu unit per bulannya,” ungkapnya.
Baca juga: Kulit Manggis Bisa untuk Anti Covid-19? Berikut Hasil Studi Tiga Mahasiswa Unpad
Peneliti GeNose lainnya, Dian Kesumapramudya Nurputra, memaparkan GeNose bekerja mendeteksi Volatile Organic Compound (VOC) yang terbentuk karena adanya infeksi Covid-19 yang keluar bersama nafas melalui embusan nafas ke dalam kantong khusus.
Selanjutnya diidentifikasi melalui sensor-sensor yang kemudian datanya akan diolah dengan bantuan kecerdasan artifisial (Artificial Intelligence).
GeNose telah melalui uji profiling dengan menggunakan 600 sampel data valid di Rumah Sakit Bhayangkara dan Rumah Sakit Lapangan Khusus Covid Bambanglipuro di Yogyakarta hasilnya menunjukkan tingkat akurasi tinggi, yaitu 97 persen.
Setelah melalui uji klinis tahap pertama, saat ini GeNose tengah memasuki uji klinis tahap kedua.
Menristek/BRIN, Bambang Brodjonegoro, mengapresiasi alat deteksi Covid-19 lewat embusan nafas yang dikembangkan oleh tim peneliti UGM.
Dia mengatakan pihaknya siap untuk mendukung uji klinis lanjutan GeNose.
Baca juga: VIDEO Denda Razia Yustisi di Indramayu Capai Rp 5.065.000, Tren Patuh Protokol Kesahatan Meningkat
“Risetl/BRIN melalui Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19 siap memberikan dukungan upaya finalisasi GeNose dalam bentuk dukungan uji klinis tahap 2,” ucapnya.
Dia berharap GeNose bisa segera dimanfaatkan secara masif oleh masyarakat.
Dia mentargetkan setidaknya pada bulan Desember 2020 alat ini dapat digunakan untuk skrining.
“Jika sudah uji klinis dan mendapat ijin edar dari Kemenkes, pastikan alat disampaikan pada Satgas bisa menjadi alat tes untuk membantu upaya Indoensia meningkatkan rasio testing,”tegasnya.
Seementara itu, dikutip dari Trinunews, saat ini proses pengembangan temuannya telah mencapai tahap uji diagnosis yang menurutnya alat tersebut mampu mendeteski sampel sebanyak 100 tes.
Bahkan, proses uji diagnosis itu telah disebar ke sembilan rumah sakit rujukan Covid-19 di DIY.
Alat ini juga sudah dikenalkan kepada Sultan HB X saat tim UGM sowan ke Gubernur DIY tersebut.
Baca juga: Ditutup karena Ada Kasus Covid-19, Enam Poliklinik RSU dr Soekardjo Kota Tasik Dibuka Senin Depan
Catatan redaksi;
Pemerintah lewat Satgas Covid-19 saat ini terus menggencarkan kampanye penyuluhan 3M (Memakai masker, rajin mencuci tangan, dan selalu menjaga jarak).
Kampanye 3M ini terus menerus disosialisasikan supaya masyarakat tidak lupa bahwa penyebaran Covid-19 banyak datang dari pergerakan manusia. Makanya, pelaksanaan 3M harus dijalankan secara ketat.
Tribunjabar.id, grup Tribunnews.com, mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan. Ingat pesan ibu, 3M ( *wajib memakai masker, wajib rajin mencuci tangan, dan wajib selalu menjaga jarak* ).
Bersama-kita lawan virus corona.