Kulit Manggis Bisa untuk Anti Covid-19? Berikut Hasil Studi Tiga Mahasiswa Unpad
Senyawa alfa mangostin dari kulit manggis memiliki khasiat sebagai anti-peradangan dan antioksidan.
Penulis: Siti Fatimah | Editor: Siti Fatimah
TRIBUNJABAR.ID,BANDUNG - Penelitian seputar corona virus atau Covid-19 terus dilakukan tidak hanya dari para peneliti tapi juga mahasiswa.
Kali ini mahasiswa Unpad melakukan studi dengan memanfaatkan kulit buah manggis.
Pemilihan kulit manggis karena senyawa alfa mangostin dari kulit manggis memiliki khasiat sebagai anti-peradangan dan antioksidan.
Dikutip TribunJabar.Id dari Unpad.ac.id, selain itu, senyawa ini ternyata berpotensi sebagai anti-Covid-19 berdasarkan studi awal yang dilakukan mahasiswa Universitas Padjadjaran.
Baca juga: Orang Muda Tak Akan Dapat Vaksin Covid-19? Ini Alasan WHO dan Kriteria Penerima Vaksin Corona Virus
Studi yang dilakukan Syahrul Hidayat (Farmasi), Namira Assyfa Nuazizah (Pendidikan Dokter), dan Kelvin Fernando Pratama (Farmasi) menemukan bahwa senyawa turunan alfa mangostin memiliki potensi aktivitas terhadap virus SARS-CoV-2, atau virus penyebab Covid-19.

Studi ini didasarkan atas penelitian tentang beberapa senyawa yang memiliki potensi berinteraksi dengan virus SARS-CoV-2. Sumber senyawa tersebut berasal dari bahan alam.
Senyawa bahan alam ini memiliki beberapa keunggulan, di antaranya toksisitasnya yang rendah serta risiko terjadinya efek samping lebih sedikit jika dibandingkan dengan bahan kimia yang dibuat di pabrikan.
“Selain itu, sampai saat ini pengelolaan Covid-19 masih seputar mengobati gejala karena belum ada obat atau vaksin yang secara definitif mampu mengatasi Covid-19 itu sendiri. Karena itu, ini menjadi peluang menemukan senyawa baru yang lebih baik,” ujar Syahrul, Selasa (13/10).
Salah satu senyawa sumber alam yang dilirik Syahrul dan teman-temannya adalah alfa mangostin.
Baca juga: Ini Penjelasan tentang Indonesia Beli Kucing dalam Karung Vaksin Covid-19 karena Belum Lulus Uji
Ini didasarkan atas penelitian lain yang menunjukkan bahwa senyawa hasil isolasi kulit buah manggis ini memiliki aktivitas antivirus yang mirip dengan Nelfinavir, atau obat anti-HIV yang digunakan sebagai salah satu pengobatan gejala Covid-19.
Aktivitas nelfinavir pada SARS-CoV-2 berperan menghambat pertumbuhan virus.
“Kita punya ide kalau aktivitasnya sama maka senyawa alfa mangostin pun memiliki aktivitas yang sama terhadap virus SARS-CoV-2,” paparnya.
Berangkat dari rujukan penelitian tersebut, ketiganya mencoba melakukan studi awal dengan cara memodifikasi senyawa alfa mangostin. Modifikasi dilakukan untuk memperbaiki sifat-sifat dari senyawa alfa mangostin.
Baca juga: Diklaim Halal, Indonesia Kerjasama Pengembangan dan Pengadaan Vaksin Berbahan RNA Sintesis
Studi dilakukan dengan menggunakan metode komputasi dibantu Guru Besar Fakultas Farmasi Unpad Prof. Muchtaridi, PhD. Hasilnya, senyawa FKS9 atau senyawa modifikasi dari alfa mangostin secara spesifik memiliki aktivitas terhadap protein Mpro, salah satu protein pada virus SARS-CoV-2.
Walakin, studi ini perlu dilakukan penelitian lebih lanjut di laboratorium untuk mendapatkan hasil yang lebih spesifik.