Jabar Target Bangun 44 Apartemen Transit untuk Buruh hingga 2030, Peminat Tinggi

Pemerintah Provinsi Jawa Barat menargetkan pembangunan 44 menara apartemen transit khusus untuk buruh dan pekerja hingga 2030.

Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Giri
Istimewa
Ilustrasi - Kunjungan Kerja Pimpinan dan Anggota Komisi IV serta Wakil Ketua DPRD Jabar ke Apartemen Transit Rancaekek. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Syarif Abdussalam

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Pemerintah Provinsi Jawa Barat menargetkan pembangunan 44 menara apartemen transit khusus untuk buruh dan pekerja hingga 2030.

Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman Provinsi Jawa Barat, Boy Iman Nugraha, mengatakan, target pembangunan apartemen transit dirancang untuk menutup kesenjangan hunian buruh yang masih tinggi di Jawa Barat.

“Sampai 2030, targetnya ada 44 tower tersebar di beberapa titik. Tentang perumahan ini, kewenangannya ada di pemerintah daerah. Provinsi berusaha menjalankan kebijakan reduksi kesejangan perumahan. Kemudian fokusnya pada hunian vertikal,” kata Boy Iman Nugraha melalui ponsel, Rabu (14/10/2020).

Rencana itu masuk dalam rancangan pembangunan hingga 2030.

Target ini selaras dengan tingkat kebutuhan buruh akan hunian yang bisa ditinggali sementara namun lokasinya tidak jauh dari industri.

Tahun ini, pihaknya sudah merencanakan pembangunan apartemen transit di Kabupaten Purwakarta untuk menambah empat titik apartemen transit yang sudah ada sebelumnya, yakni di Kabupaten Bandung (Rancaekek dan Solokanjeruk), Kota Bandung (Ujungberung), serta Kabupaten Bandung Barat (Batujajar).

"Namun harus dilanjutkan pada 2021 karena tahun ini anggaran terkena refocusing penanganan Covid-19," katanya.

Proyek apartemen transit untuk PNS yang berada di Gedebage, Kota Bandung, pun, katanya, belum bisa dikerjakan.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memang turut membiayai anggaran pembangunan apartemen setinggi 11 lantai tersebut.

“Dari pusat sudah ada, tapi kita tidak bisa kerjakan karena anggaran untuk pematangan lahan dan lain-lain refocusing. Jadi dari PUPR di-drop saja,” katanya.

Boy mengatakan, kebutuhan pekerja dan buruh akan apartemen transit ini tergolong tinggi.

Menurutnya, dari empat lokasi yang sudah ada, rata-rata hunian mencapai angka 80 persen, bahkan ada lokasi yang sampai memiliki daftar tinggi calon penghuni.

“Di Solokanjeruk ada satu menara yang belum dihuni karena belum serah terima dari PUPR,” katanya.

Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah Pengelola dan Pelayanan Perumahan Jawa Barat (UPTD P3JB), Aida Fitriyani, mengatakan tingkat okupansi empat apartemen transit di Bandung Raya rata-rata mencapai 97,6 persen.

Sebanyak empat titik apartemen transit ini menurutnya, diperuntukkan tak hanya bagi buruh.

Di Ujungberung, misalnya, bisa disewa dan dihuni oleh PNS dan non-PNS.

Sementara apartemen transit Batujajar dikhususkan untuk buruh seperti halnya Solokanjeruk dan Rancaekek.

Aida mengatakan waiting list di apartemen Batujajar yang memiliki satu menara kembar saat ini sudah mencapai 500 kepala keluarga.

Tempat yang strategis menjadikan apartemen transit ini diminati masyarakat. Sementara untuk Ujungberung, pekerja non-PNS dan PNS yang antre untuk masuk kini mencapai 100 kepala keluarga.

Aida memastikan minat tinggi kaum buruh dan pekerja menghuni apartemen transit tidak serta-merta memuluskan tetap harus memenuhi syarat. Kriteria yang harus dipenuhi antara lain calon penguni belum memiliki rumah atau tempat tinggal, dan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang memiliki batas pendapatan tertentu.

“Saat ini ada 1.100 penghuni apartemen transit,” katanya.

Apartemen transit juga diminati mengingat fasilitas yang didapat oleh penghuni. Ada sarana air bersih dan pengelolaan limbah, fasilitas listrik, sarana ibadah hingga taman bermain. (*)

Baca juga: Bak Beli Kucing dalam Karung, Ternyata Vaksin Covid-19 yang Dipesan Indonesia Masih Calon

Baca juga: Ada Aktvitas Sesar Cimandiri, Kabupaten Sukabumi Diguncang Gempa Dangkal Bermagnitudo 2.7

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved