Antisipasi Banjir, Sungai Citarum Terus Dikeruk dan Ditanami Pertiver di Bantaran Sungai

Untuk mengantisipasi terjadinya banjir, Sungai Citarum terus dibenahi dengan pengerukan sedimen

Penulis: Lutfi Ahmad Mauludin | Editor: Ichsan
tribunjabar/lutfi ahmad mauludin
Untuk mengantisipasi terjadinya banjir, Sungai Citarum terus dibenahi dengan pengerukan sedimen 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Lutfi Ahmad Mauludin

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Untuk mengantisipasi terjadinya banjir, Sungai Citarum terus dibenahi dengan pengerukan sedimen dan penanaman pertiver, supaya tak terjadi sedimentasi.

Salah satu titik yang kini dalam priroses pengerukan sedimen, yakni di Bojongsari, Baleendah, Kabupaten Bandung.

Komandan Sektor 6 satgas Citarum Harum, Kolonel ARH Dikdik Siswandi, hari ini melaksanakan tugas pengerukan sedimen Sungai Citarum sehingga aliran Sungai Citarum tak terhambat sedimen.

"Hal ini juga saya persiapkan untuk menghadapi musim hujan, yang (kerap) menyebabkan musibah banjir daerah Bojongsoang, Baleendah," ujar Dikdik, saat memantau pengerukan sedimen, Selasa (13/10/2020).

Baca juga: HASIL Manager Meeting Liga 1 di Yogyakarta, 18 Klub Sepakat Dilanjut, Ada 3 Opsi, Termasuk 2 Wilayah

Dikdik mengatakan, hal tersebut supaya banjir yang melanda tidak separah atau sehebat dari tahun lalu.

"Tidak muluk muluk, semoga banjir tahun ini tidak menyengsarakan masyarakat sekitar Sungai Citarum," kata Dikdik.

Menurut Dikdik, panjang sungai yg kami ambil sendimennya 2,5 kilometer, pada sisi kanan dan sisi berikutnya pada sisi kiri.

"Sehingga kelebaran dan sistem penghijauan kami kembalikan ke semula," tuturnya.

Dikdik mengaku, pihkannya melaksanakan tugas ini secara terus menerus hingga akhir penugasan Satgas Citarum Harum.

"Sehingga tidak ada batasan waktu, selama kami masih bertugas sebagai Satgas Citarum, kami terus melakukan pengerukan sendimen sungai citarum," kata dia.

Selain itu kata Dikdik, melakukan penghijauan di daerah aliran sungai, dan menanap pertiver untuk mengantisipasi sedimentasi.

Baca juga: AMALAN REBO WEKASAN, Sholat Tolak Bala Arba Mustakmir, Berikut Hukumnya Menurut Ustadz Abdul Somad

"Jadi kami tanam juga pohon-pohon untuk penghijauan, dan menanam pertiver supaya tidak terjadi sedimentasi," katanya.

Adapun tanah dari hasil pengerukan, kata Dikdik, ditata dlatau disimpan disisi sungai.

"Namaun jika masyarakat ada yang membutuhkan tanah dari hasil pengerukan sedimen tersebut, misal untuk pengurugan atau lainnya, dipersilahkan," ucapnya.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved