AMALAN REBO WEKASAN, Sholat Tolak Bala Arba Mustakmir, Berikut Hukumnya Menurut Ustadz Abdul Somad

Bagimana hukum mengerjakan amalan Rebo Wekasan, mengerjakan sholat tolak bala Rebo Wekasan, menurut Ustadz Abdul Somad?

Editor: Kisdiantoro
Instagram/ustadzabdulsomad_official
Ustaz Abdul Somad atau UAS. 

TRIBUNJABAR.ID - Sebagian umat Islam besok mengerjakan amalan Rebo Wekasan atau Arba Mustakmir.

Bagimana hukum mengerjakan amalan Rebo Wekasan, mengerjakan sholat tolak bala Rebo Wekasan, atau berdoa memohon perlindungan dari bencana, menurut Ustadz Abdul Somad?

Untuk diketahui, amalan sunnah sholat tolak bala Rebo Wekasan atau yang serupa tidak dicontohkan dan dilakukan oleh Rasulullah Muhammad SAW.

Arba Mustakmir atau Arba Musta'mir yang dikenal dengan Rebo Wekasan 2020 jatuh pada hari Rabu (14/10/2020).

Baca juga: Ini Hukumnya Sholat Rebo Wekasan untuk Tolak Bala dalam Ajaran Islam, Jatuh Pada 14 Oktober

Rebo Wekasan merupakan hari Rabu terakhir di bulan Safar 1442 Hijriah. Penjelasan Ustadz Abdul Somad soal ziarah saat Arba Mustakmir bisa anda simak.

Diyakini pula, Allah akan menurunkan ribuan musibah seperti bencana, penyakit, dan sebagainya tiap hari Rabu terakhir bulan Safar.

Oleh sebab itu, di hari Arba Mustakmir ini kita dianjurkan untuk berdoa kepada Allah agar dihindarkan dari segala petaka.

Ada juga sebagian umat Islam di Indonesia di hari Arba Musta’mir itu melakukan ziarah kubur dan salat sunah dua rakaat.

Tradisi Arba Mustakmir biasanya dilakukan di Kalimantan Selatan.

Dipublikasikan di YouTube oleh Nasehat Islam pada 2 Juni 2018, Ustadz Abdul Somad pernah membahas tentang tradisi umat Islam Indonesia di hari Arba Mustakmir ini.

Apakah dibolehkan atau tidak dalam Islam dan bagaimana hukumnya?

Ilustrasi Berdoa
Ilustrasi Berdoa (Ilustrasi Ari Ruhiyat)

“Ziarah kubur di hari Rabu terakhir bulan Safar, boleh tidak? Ziarah kuburnya boleh, bagus saja itu. Lalu berdoa memohon kepada Allah agar kita dihindarkan dari segala musibah, ini juga boleh,” jelas Ustadz Abdul Somad.

Sementara terkait keyakinan Allah menurunkan ribuan musibah di hari Rabu terakhir Safar atau Arba Musta’mir, menurutnya itu tak ada haditsnya.

“Itu menurut para ulama tasawuf, mereka dapat itu dari ilham bukan dari hadits Nabi Muhammad. Tapi, kalau mau berdoa meminta dihindarkan dari musibah, silakan saja. mau berdoa sambil bertawasul kepada wali-wali Allah juga boleh,” katanya.

Bertawasul adalah memakai atau menyebutkan nama para wali itu saat berdoa dengan harapan Allah akan mengabulkan doa kita berkat kemuliaan para wali Allah tersebut.

Baca juga: Bacaan Niat Sholat Tolak Bala Rebo Wekasan, Dilakukan Pagi atau Bada Magrib, Lengkap dengan Doanya 

“Misalnya bertawasul dengan Wali Songo. Saat berdoa bilangnya begini: Ya Allah, berkat kemuliaan para wali-Mu ini, aku memohon kepada-Mu, dan seterusnya. Kalau ini boleh,” pungkasnya.

Melansir laman makassar.tribunnews.com, Senin (12/10/2020), masyarakat Jawa menyebut Arba Mustakmir ini sebagai Rebo Wekasan di mana ada salat sunah yang bisa dilaksanakan setelah matahari terbit.

Walau menurut sejumlah ulama, Rasulullah SAW tak pernah melakukannya, konon melaksanakan salat tolak bala di rabu wekasan menjauhkan semua bala yang akan datang kepada diri sendiri, keluarga.

Pelaksanaan sholat sunat Lidaf’il Bala diambil dari keterangan yang tercantum dalam kitab al-Jawahir al-Khomsi halaman 51-52 dilaksanakan pada pagi hari Rabu terakhir bulan Safar, sebanyak 4 rakaat 2 kali salam.

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved