Banjir di Garut Mulai Surut, Warga Bersihkan Sisa Lumpur, Banyak Barang Berharga Tak Terselamatkan

Air merendam rumahnya setinggi pinggang orang dewasa. Sejumlah barang berharga di dalam rumah ikut terendam air dan tak bisa diselematkan.

Penulis: Firman Wijaksana | Editor: Seli Andina Miranti
Tribun Jabar/ Firman Wijaksana
Warga di Desa Mandalakasih, Kecamatan Pameungpeuk mulai membersihkan rumah dari genangan lumpur setelah diterjang banjir bandang pada Senin (12/10/2020) pagi. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar Firman Wijaksana

TRIBUNJABAR.ID, GARUT - Warga di Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Garut mulai membersihkan lumpur dari rumah mereka setelah banjir bandang menerjang pada Senin (12/10/2020) dini hari. Banjir mulai merendam pemukiman warga sejak pukul 02.30.

Ateng Juhana (62), warga Kampung Sukapura, Desa Mandalakasih, Kecamatan Pameungpeuk menyebut, hujan mulai melanda kampungnya pada Minggu (11/10/2020) pukul 18.30. Sekitar pukul 22.00, air dari Sungai Cipalebuh mulai meluap.

"Warga sudah waspada mau banjir soalnya debit air terus meningkat. Jam setengah 3 subuh, air sudah mulai naik dan banjir terjadi menjelang subuh," ucap Ateng.

Baca juga: Libatkan TNI, DPUBMP Genjot Pembangunan Jembatan Bailey Bodem dan Peningkatan 7 Jalan

Air merendam rumahnya setinggi pinggang orang dewasa. Sejumlah barang berharga di dalam rumah ikut terendam air dan tak bisa diselematkan.

"Saya sama keluarga memilih menyelematkan diri. Tidak mikir barang-barang dulu. Soalnya air juga cukup deras," ujarnya yang tinggal tak jauh dari Sungai Cipalebuh.

Menurutnya, ada dua RW di tempat tinggalnya yang terendam banjir. Meski banjir sudah surut, namun endapan lumpur masih berada di rumah-rumah warga.

"Banyak barang yang rusak terendam banjir. Ini lumpur masih ada di dalam rumah. Sedikit-sedikit dibersihkan dan dikeluarkan lumpurnya ke luar," katanya.

Baca juga: Badai La Nina Jadi Penyebab Intensitas Hujan Tinggi, Beberapa Wilayah di Garut Alami Banjir Bandang

Hal yang sama diungkapkan Ade Patah (42), warga Kampung Sukapura Desa Mandalakasih. Rumah Ade terendam banjir hingga bagian jendela. Banjir bandang ini merupakan yang kedua kalinya menimpa Pameungpeuk.

"Dulu sempat terjadi tahun 2011. Sama-sama cukup parah juga banjirnya kayak dulu. Apalagi tadi pagi ada jalan yang terendam juga. Sawah di dekat Sayangheulang juga banyak yang terendam," ucapnya.

Baca juga: Pastikan Karyawannya Terbebas Corona, Jasa Tirta II Rapid Test Karyawannya Secara Berkala

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved