Banjir Bandang Terjang Garut
Banjir Bandang di Garut Senin Disebut Lebih Dahsyat dari Tahun 2011, Warga Sudah Berjaga
Warga tak menyangka, hujan yang terjadi sejak Minggu (11/10) sore membuat Sungai Cipalebuh meluap dan merendam rumah warga.
Penulis: Firman Wijaksana | Editor: Ravianto
"Saya sama keluarga memilih menyelamatkan diri. Tidak mikir barang-barang dulu. Soalnya air juga cukup deras," ujarnya yang tinggal tak jauh dari Sungai Cipalebuh.
Menurutnya, ada dua RW di tempat tinggalnya yang terendam banjir. Meski banjir sudah surut, namun endapan lumpur masih berada di rumah-rumah warga.
"Banyak barang yang rusak terendam banjir. Ini lumpur masih ada di dalam rumah. Sedikit-sedikit dibersihkan dan dikeluarkan lumpurnya ke luar," katanya.
Di Desa Mancagahar, Kecamatan Pameungpeuk banjir merendam ratusan hektare sawah yang berdekatan dengan bibir pantai. Bahkan air sempat menutup jalan lintas selatan.
Ridwan (50), warga Desa/Kecamatan Cikelet, mengatakan sempat kesulitan mencari lokasi aman untuk mengungsi. Pasalnya sejumlah jalan ke lokasi pengungsian sudah tertutup banjir.
"Saya sama keluarga baru bisa ke lokasi aman sekitar pukul 06.00. Dari malam sebelumnya sudah siaga karena air di sungai sudah sangat besar," kata Ridwan.
Ketua KNPI Kecamatan Cibalong, Eka Muhammad Mulki mengaku, di Kecamatan Cibalong banjir bandang terjadi di lima desa. Yakni Desa Mekarsari, Karyamukti, Mekarmukti, Mekarwangi dan Karyasari.
Banjir bandang di Cibalong terjadi akibat luapan beberapa sungai yang bermuara di Pantai Selatan Garut. Di Desa Mekarmukti, hujan deras membuat longsor di Kampung Cibekos. Sebanyak 100 kepala keluarga dengan jumlah jiwa sebanyak 45 diungsikan sementara karena khawatir terjadi banjir susulan.
"Di Desa Mekarsari, dua jembatan yang ada di Kampung Bangbayang dan Kampung Rancahayam terputus. Jalan ke Bangbayang terputus total. Wilayahnya terisolir dan belum bisa diakses," ucap Eka saat dihubungi.
Sementara, di Desa Mekarwangi, sebuah jembatan gantung di Kampung Sakambangan yang menghubungkan dengan Desa Sagara terputus akibat banjir. Sedangkan di Desa Karyasari, sekitar 700 lebih kepala keluarga rumahnya terdampak banjir. (firman wijaksana)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/sebuah-mobil-coba-diselamatkan-oleh-warga.jpg)