Perusuh saat Aksi Unjuk Rasa Menolak UU Cipta Kerja Diduga Kelompok Anarko, Apa Itu? Siapa Anarko?
Mereka menyusup di antara para buruh dan mahasiswa untuk membuat kerusuhan saat aksi demo
TRIBUNJABAR.ID - Kapolrestabes Bandung Kombes Ulung Sampurna Jaya menegaskan perusuh pada saat aksi demo penolakan UU Cipta Kerja bukan massa buruh dan mahasiswa.
Hal yang sama juga dikatakan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus.
Perusuh bukan dari massa buruh dan massa dari mahasiswa.
Menurut dia, kerusuhan diduga dilakukan oleh orang-orang yang tergabung dalam kelompok anarko.
Mereka menyusup di antara para buruh dan mahasiswa untuk membuat kerusuhan saat aksi demo berlangsung.
• Anarko di Balik Perusakan Mobil saat Demo Tolak UU Cipta Kerja di Bandung? Ini Penjelasan Polisi
• Teror Vandalisme Kelompok Anarko, Admin Grup WhatsApp-nya Ternyata Mahasiswa
Saat ini, lanjut Yusri, polisi sudah mengamankan 1.000 orang yang diduga terlibat dalam aksi kerusuhan yang sempat terjadi di Simpang Harmoni hingga kawasan Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat.
Lalu apa itu anarko? Siapa kelompok anarko?
Akademisi lulusan Magister Filsafat UI, Agung Setiawan, mengatakan anarko adalah salah satu jenis perjuangan dari anarkisme.
Anarko tak selalu terkait dengan kekerasan. Kata anarki sendiri berakar dari bahasa Yunani, yaitu anarcho, yang bisa diartikan tanpa penguasa atau pemimpin.
“Anarkisme bisa dipahami sebagai sebuah sikap berpikir dan bertindak (isme) yang menolak (a-) gagasan tentang otoritas sentral (narko) tanpa batas yang cenderung menindas demi kepatuhan warganya,” kata Agung saat dihubungi, Jumat (9/10/2020) malam.
Dalam catatan sejarah, anarkis pertama yang tercatat sejarah dalam tradisi intelektual dan gerakan politik adalah Pierre Joseph-Proudhon pada pertengahan abad ke-19.
Istilah anarkis bukan berarti baru muncul pada era tersebut.
Menurut Agung, istilah ini sudah menjadi semangat zaman pada era sebelumnya, yaitu pada masa Revolusi Perancis.
“Selain itu geliat semangat yang sama bisa dilacak hingga para pemikir Inggris, Jerman, Rusia bahkan para pemikir dari Timur seperti Zhuang Zhou dan Laozi,” ucapnya.
Bahkan, mengkritik otoritas tanpa batas dari pemerintah yang tergolong anarkisme sudah dilakukan dan menjadi gaya hidup para pemikir Yunani.