Demo Tolak UU Cipta Kerja
Dari 209 Perusuh yang Ditangkap Polisi di Kota Bandung, 13 di Antaranya Hasil Rapid Test-nya Reaktif
Massa perusuh saat unjuk rasa di Gedung DPRD Jabar, Jalan Diponegoro Kota Bandung pada Rabu (7/10/2020) berjumlah 219
Penulis: Mega Nugraha | Editor: Ichsan
Namun, massa tetap anarkis. Massa yang anarkis tampak mereka yang tidak gunakan almamater dan sebagian dari mereka mengenakan pakaian hitam-hitam.
"Pengunjuk rasa sudah anarkis. Tolong segera bubar," lewat pengeras suara.
Tak lama, polisi menembakan gas air mata. Massa kocar kacir ke arah Jalan Ir H Djuanda, Trunojoyo. Polisi kemudian mengejar mereka.
Selain polisi, Pasukan Huru Hara TNI juga turut dilibatkan di barisan kedua polisi. Saat ini, kawasan Gedung DPRD Jabar sudah tidak ada massa karena kabur.
Kapolda Jabar irjen Rudy Sufahriady tampak hadir.
• Berita Persib, Patah Tulang Fibula Tak Bikin Kim Kurniawan Drop, Pernah Cedera Lebih Parah
Pukul 16.06 Sudah Bakar Ban
Massa yang berunjukrasa ini sebelumnya datang dari arah Jalan Sulanjana, menggunakan almamater kampus Tel U, Unikom, Polban, Ikopin hingga Unisba.
Mereka tiba di Gedung DPRD Jabar sekira pukul 14.20. Massa mulai menyemut dan lebih banyak dibanding massa yang sudah ada pada pukul 13.00 yakni dari massa Unpas.
Tepat pukul 16.06, massa mulai membakar ban tepat di depan gerbang Gedung DPRD Jabar. Hingga pukul 16.30, asap hitam dari pembakaran ban masih membumbung tinggi.
Perwakilan massa mahasiswa silih bergantian berorasi terkait penolakan terhadap Undang-undang Cipta Kerja.
Massa masih menggunakan jas almamater mereka.
Sebelumnya, massa berpakaian hitam-hitam dihalau polisi berpakaian preman saat hendak memasuki area Gedung DPRD Jabar di Jalan Dipenogoro, Kota Bandung pada Rabu (6/10/2020).
Pantauan Tribun, situasi itu terjadi sekira pukul 13.36 di Jalan Aria Jipang. Massa berpakaian hitam-hitam berkumlah sekira kurang dari 100 orang datang dari arah Pasupati.
Saat jalan kaki di Jalan Aria Jipang dan hendak belok ke arah Jalan Dipenogoro, polisi berpakaian preman langsung meminta mereka untuk bubar.
Massa berpakaian hitam-hitam itu kocar-kacir ke arah Jalan Pasupati dan Jalan Panata Yuda serta Jalan Dipati Ukur.