Kena Gas Air Mata Saat Ada Demo, Ini Kandungan Dalam Gas Air Mata dan Cara Mengatasinya
Bila terkena gas air mata segara atasi untuk menghindari dampak dari kandungan gas air mata tersebut
TRIBUNJABAR.ID,BANDUNG - Gelombang aksi menentang UU Cipta Kerja masih terjadi hingga hari ini, Rabu (7/10/2020) di sejumlah daerah di Indonesia.
Untuk meredam aksi demo kadang digunakan gas air mata, penggunaan gas air mata ini juga sebagai salah satu cara untuk membubarkan aksi massa.
Bagi yang belum tahu apa itu gas air mata dan cara mengurangi dampaknya, berikut penjelasannya.
• Asam Lambung Sering Terjadi Pada Malam Hari, Ini Cara Mengatasinya
Dikutip TribunJabar.Id dari Kompas.Com, gas air mata seringkali digunakan untuk meredam atau membubarkan aksi massa,.
Reaksi gas air mata menyebabkan sensasi terbakar pada anggota tubuh.
Oleh karena itu, begitu gas air mata ditembakkan, para demonstran biasanya langsung berlarian dan menghindari gas air mata tersebut.
Lantas, apa itu gas air mata? dan bagaimana cara melindungi serta mengurangi dampak penggunaan gas air mata?
Dilansir dari britannica.com, gas air mata atau juga disebut lacrimator, adalah salah satu dari kelompok zat yang mengiritasi selaput lendir mata, menyebabkan sensasi menyengat dan masalah lainnya.
Ada tiga macam gas air mata yang saat ini umum digunakan, baik oleh individu maupun aparat keamanan.
• Tarif Menginap Hotel di Mekkah Didiskon Besar-besaran, Harga Ada yang Mulai Rp 150 Ribu Per Malam
Dilansir dari Hello Sehat, ketiganya antara lain CS (chlorobenzylidenemalononitrile), CN (chloroacetophenone), dan semprotan merica. Kandungan gas air mata.
Dalam satu kaleng gas air mata, terdapat beberapa kandungan, antara lain arang, potasium nitrat, silikon, sukrosa, potasium klorat, magnesium karbonat, dan O-Chlorobenzalmalononitrile.
Kritis Efek gas air mata Gas air mata memicu peradangan pada selaput lendir mata, hidung, mulut, dan paru-paru.
Secara umum, gas air mata tidak mematikan namun ada yang beracun.
Biasanya, efek akan timbul sekitar 30 detik setelah terkena gas.
Gejala setelah terkena gas air mata antara lain sensasi panas terbakar di mata, produksi air mata berlebihan, penglihatan kabur, kesulitan bernapas, dan nyeri dada.
• UU Pornografi Diuji ke MK, Komnas Perempuan Sebut soal Urgensi RUU PKS
Selain itu, juga akan mengalami air liur berlebihan, iritasi kulit, bersin, batuk, hidung berair, terasa seperti tercekik, kebingungan dan disorientasi yang memicu kepanikan, kemarahan intens.
Bahkan, bila sudah terkontaminasi gas air mata secara berat juga dapat menimbulkan muntah serta diare. Apa yang harus dilakukan?
Yang perlu Anda lakukan saat pertama kali mendengar tembakan gas air mata adalah jangan panik dan segera mendongak ke atas.
Setelah itu, hindari berada di jalur yang sama dengan arah tembakan gas air mata.
Gas air mata biasa dilepaskan dalam bentuk granat atau kaleng aerosol.
• Diskon Tambah Daya Listrik bagi Pelaku Usaha Mikro Kecil Menegah Diperpanjang Hingga 31 Oktober
Granat gas air mata kerap meledak di udara dan memuntahkan wadah logam yang akan memuntahkan gas. Jangan sentuh wadah logam tersebut karena panas.
Selain itu, jangan mengambil tabung gas air mata yang tergeletak tak meledak, karena dikhawatirkan akan meledak sewaktu-waktu hingga berakibat cidera.
Penangkal terbaik untuk masalah pernapasan adalah udara segar, dan waktu.
Bila Anda memakai lensa kontak, segera lepaskan.
Pertolongan pertama untuk iritasi mata adalah dengan mencucinya dengan larutan saline atau larutan garam atau gunakan air hingga sengatan mereda.
Jika saat terkena gas air mata dalam kondisi tidak memakai kacamata pelindung atau masker gas, hiruplah udara di dalam baju.
• Bisa Bikin Susah Napas, Jangan Remehkan Sakit Punggung Bisa Jadi Penyebab Skoliosis
Dikarenakan ada lebih sedikit sirkulasi udara di balik baju, hal tersebut dapat mengurangi efek gas air mata.
Namun, hal tersebut akan sia-sia begitu baju yang dikenakan telah terkontaminasi sepenuhnya.
Yang harus dilakukan adalah dengan melepas baju, lalu kulit yang terkena gas harus dicuci dengan sabun dan air.
Selain itu, ada langkah pencegahan yang dapat dilakukan yakni dengan merendam bandana atau handuk kecil dalam jus lemon atau cuka.
kemudian menyimpannya dalam sebuah kantong plastik.
• Cegah Infeksi Corona Lebih Parah, Zat Kimia dalam Ganja Bisa Obati Pasien Covid-19?
Lalu gunakan handuk yang telah diasamkan dalam beberapa menit tersebut untuk bernapas. Kacamata pelindung juga dapat membantu dalam mengurangi efek gas air mata.
Misal kacamata renang atau kacamata pelindung bahan kimia.
Terdapat salah satu minuman yang umum ditemui yang dinilai dapat mengobati gas air mata, yakni susu. Susu dinilai mampu meringankan rasa sakit yang disebabkan oleh gas air mata.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengenal Gas Air Mata, Kandungan hingga Tips Mengurangi Dampaknya