INI PENYEBABNYA, Terjadi Peningkatan Kunjungan Pasien Gangguan Cemas di RSJ di Masa Pandemi Covid-19

Sebanyak 6,8 persen masyarakat Indonesia mengalami gangguan cemas. Dari angka tersebut, 85,3 persennya belum pernah memiliki riwayat gangguan.

Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Giri
Tribun Jabar/Syarif Abdussalam
RSJ Provinsi Jawa Barat meluncurkan program Konsultasi Jiwa Online, Rabu (7/10/2020). 

Dia menjelaskan, berdasarkan penelitian RSCM FK UI di bulan April-Juni 2020, terjadi peningkatan waktu rata-rata penggunaan gawai hingga 11,6 jam per hari dan peningkatan kecanduan internet pada remaja sebesar 19,3 persen.

Kondisi tersebut berpotensi menyebabkan stres bagi orang tua maupun anak.

Gerbang Roboh, Kaca Pos Jaga Pecah, dan Ada Vandalisme, Demo Tolak UU Cipta Kerja di Tasik Ricuh

"Terbukti sejak pandemi, terjadi peningkatan kunjungan pasien gangguan cemas di RSJ sampai dengan September 2020 sebanyak 14 persen dibandingkan bulan yang sama pada tahun 2019," ujar Elly

Program KJOL, katanya, diciptakan agar masyarakat bisa melakukan konsultasi langsung tatap muka secara virtual dengan psikiater atau psikolog.

Fadli Zon Minta Maaf sebagai Anggota DPR Tak Bisa Cegah Disahkannya UU Cipta Karya, Beralasan Ini

Atau bisa screening terlebih dahulu melalui website seperti tes kuisioner SDS, kuisioner SCL, kesehatan jiwa, kecanduan gadget, dan deteksi dini bunuh diri.

"Sehingga diharapkan masyarakat paham pentingnya Kesehatan Jiwa, sadar sejak dini kesehatan jiwa adalah investasi," tutur Elly. (*)

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved