Musim Penghujan Sudah Datang, Ini Daftar Langkah Antisipasi Banjir yang Dilakukan Kota Bandung

Berbagai langkah antisipasi banjir di Kota Bandung disiapkan menjelang datangnya musim penghujan.

Penulis: Tiah SM | Editor: Giri
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
BANJIR CILEUNCANG - Pengendara bermotor melintas genangan banjir cileuncang di bawah jembatan tol Jalan Cibaduyut, Kota Bandung 

Laporan Wartawan Tribun Jabar , Tiah SM

TRIBUNJABAR. ID, BANDUNG - Berbagai langkah antisipasi banjir di Kota Bandung disiapkan menjelang datangnya musim penghujan

"Banjir cileuncang di Kota Bandung terdata ada 68 titik, tapi sudah ada beberapa titik yang ditangani sehingga tidak ada banjir seperti Pagarsih tak banjir lagi," ujar Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Bandung, Didi Ruswandi, di Balai Kota Bandung Jalan Wastukancana, Selasa (6/10/2020).

Didi Riswandi mengatakan, pihaknya terus berupaya menimalisasi banjir di antaranya dengan pembuatan sumur imbuhan dangkal atau drumpori dan sudah terpasang 2.472 unit yang tersebar di seluruh Kota Bandung.

Kemudian, DPU akan membangun sumur imbuhan dalam.

"Di anggaran murni, ada anggaran untuk pembuatan satu sumur imbuhan dalam akan dibangun di Cingised. Di anggaran perubahan juga ada tambahan Rp 3 miliar dan itu bisa untuk 15 sumur," ujarnya.

Menurut Didi, saat ini, sudah ada enam lokasi yang sudah pasti dijadikan lokasi pembuatan sumur imbuhan dalam yang anggaran bersumber dari APBD perubahan.

Sumber imbuhan akan dibangun di kawasan Rancanumpang, Rancasari, Mekarmulya, dan Derwati.

Sumur imbuhan dibangun di prasarana, sarana, dan utilitas dan ada juga di tanah privat.

Sedangkan untuk sembilan lokasi lainnya masih mencari lahannya, ada sosialisasi kepada masyarakat sekitar.

"Membangun sumur imbuhan dalam butuh lahan 2,5x3 meter untuk men-treatment airnya sebelum diresapkan ke dalam tanah," katanya.

Upaya lain untuk menimalisasi banjir, DPU sudah membuat bendungan dengan menggunakan bronjong di dekat aliran sungai.

"Tahun kemarin di Sungai Cikeley, tahun ini bergerak ke Sungai Cisanggarung, Cirapuhan ,Cipamokolan, dan sungai di sekitar daerah Arcamanik," ujar Didi.

Didi mengatakan, saat ini di Kota Bandung nyaris tak memiliki saluan air baru. Padahal di satu sisi, perumahan terus bertambah sehingga titik banjir selalu bertambah.

Selain itu, banjir juga terjadi karena adanya penyumbatan aliran sungai oleh sampah.

Bos Buruh Bantah Ditawari Jadi Wakil Menteri, Pertemuan dengan Presiden Jokowi Tanpa Hasil

Polisi Tolak Laporan Relawan Jokowi Bersatu tentang Najwa Shihab, Ini Alasannya

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved