Ditengah Pandemi Covid-19, Festival Ekonomi Syariah Bisa Jadi Stimulus Pemulihan Ekonomi

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengatakan mendukung akselerasi ekonomi dan keuangan syariah, begitu juga 5 Kepala Daerah lainnya

Penulis: Siti Fatimah | Editor: Siti Fatimah
ISTIMEWA

Konsep yang baik bagi manusia, makhluk lainnya maupun bumi dan segala isinya.

Dengan peran aktif semua pihak, ekonomi dan keuangan syariah terutama yang digerakkan oleh pondok pesantren dapat semakin berkontribusi baik di saat kita bersama melakukan berbagai upaya pemulihan ekonomi di era penerapan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) pada masa pandemi ini maupun di saat pasca pandemi nanti, serta tentu tidak hanya untuk kesejahteraan masyarakat di Pulau Jawa namun juga di seluruh Indonesia.

Pada kesempatan ini, kami mengajak seluruh lapisan masyarakat dimanapun berada untuk aktif dan mendaftarkan diri melalui www.fesyarjawa.com agar dapat memetik manfaat dari rangkaian acara seminar, talkshow, workshop, virtual expo, fashion show, coaching clinic dan business matching.

Marilah dengan optimisme, kerja keras, sinergi yang baik diiringi doa kepada Yang Kuasa, kita bersama-sama terus mengendalikan virus COVID-19 dan tetap menumbuhkan perekonomian masyarakat. “Kill the virus, but not the economy. Control the pandemic, but not to stop the economy”. Dari Pondok Pesantren untuk Indonesia dan dunia.

Buruh Tidak Tutup Peluang Lakukan Judicial Review ke MK untuk Tolak UU Cipta Kerja

Dalam sambutannya, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menyampaikan bahwa dalam rangka mendukung akselerasi ekonomi dan keuangan syariah, Pemerintah Provinsi Jawa Barat bekerja sama dengan Bank Indonesia di wilayah Jawa Barat (mencakup BI Tasikmalaya dan BI Cirebon) telah mengimplementasikan berbagai program untuk menjadikan Jawa Barat sebagai poros pendidikan ekonomi keuangan syariah di Indonesia melalui berbagai program ekonomi keuangan syariah yang berfokus pada kesejahteraan ekonomi rakyat.

Program dimaksud antara lain One Product One Pesantren (OPOP) untuk membangun kemandirian Pondok Pesantren di Jawa Barat melalui pemberdayaan ekonomi umat dengan cara program pelatihan, pendampingan, produksi, pemasaran yang tepat sasaran dan modern.

Ridwan Kamil menambahkan, dalam pengembangan Halal Value Chain, telah terbentuk konsorsium halal center, sebagai wadah pusat kajian halal yang dilakukan oleh akademisi, peneliti dan praktisi, yang diimplementasikan dengan program Industri Kreatif Syariah (IKRA) sebagai platform pengembangan usaha syariah secara holistic termasuk pengembangan kapasitas, penguatan branding, penguatan marketing, dan penyediaan outlet pasar dalam dan luar negeri.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved