Mengkhawatirkan, Okupansi Ruang Isolasi Covid-19 di RS Jawa Barat Dekati Standar Maksimal WHO
Tingkat keterisian ruang isolasi perawatan pasien Covid-19 di Jawa Barat terus meningkat.
Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Giri
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Syarif Abdussalam
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Tingkat keterisian ruang isolasi perawatan pasien Covid-19 di Jawa Barat terus meningkat.
Angka okupansi ruang perawatan pasien Covid-19 di Jabar sudah 58 persen, atau mendekati 60 persen, sebagai standar maksimal batas aman dari WHO.
"Angka okupansi rumah sakit kurang baik, sudah mendekati 58 persen. Mendekati 60 persen standar WHO batas cadangan yang aman," ucap Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (5/10/2020).
Berdasarkan data dari rapat Komite Kebijakan Penannganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah Provinsi Jawa Barat, terdapat 10 rumah sakit di Jabar yang paling banyak merawat pasien Covid-19 per 3 Oktober 2020.
Rumah sakit ini paling banyak berasal dari Bodebek (Bogor, Depok, dan Bekasi) dan Kabupaten Karawang.
RSUD dr Chasbullah Kota Bekasi menjadi urutan yang pertama sebagai rumah sakit tersibuk. RS itu merawat 123 pasien yang terpapar Covid-19.
Kemudian diikuti RSUD Karawang dengan 72 pasien Covid-19.
RSUD Cibinong di Kabupaten Bogor menduduki posisi ketiga yang merawat 59 pasien Covid-19, RSUD Kota Bogor merawat 52 pasien, dan RSUD Depok meraeat 50 pasien Covid-19.
RS Bina Husada Kota Depok merawat 48 pasien, RS Mitra Keluarga Pratama Jatiasih Kota Bekasi merawat 43 pasien, RS Hermina Bekasi merawat 42 pasien, RS Mitra Keluarga Bekasi Timur merawat 19 pasien, dan RSUD Ciawi Kabupaten Bogor merawat 17 pasien Covid-19.
Di Jawa Barat terdapat 320 rumah sakit rujukan pasien Covid-19 dengan total tempat tidur 4.378 unit.
Dari angka tersebut 2.561 tempat tidur di ruang isolasi telah terisi.
"Di Depok kita menambahi 40 ruang ICU dengan peralatan canggih dan mahal, itu bagian dari peningkatan presentase ruang kesehatan," kata Emil, sapaan Ridwan Kamil.
Daftar Zona Merah, Oranye, dan Kuning
Potensi penularan Covid-19 di Kota Bandung dan Kabupaten Bandung Barat tergolong tinggi.
Akibatnya pun bisa diketahui dua kawasan itu masuk zona merah atau kawasan risiko tinggi penyebaran Covid-19.
"Oleh sebab itu, di daerah ini harus meningkatkan PHBS (perilaku hidup bersih dan sehat) serta 3M (protokol kesehatan pencegahan Covid-19 dengan memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak)," kata Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Setiawan Wangsaatmaja, di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (5/10/2020).
Sedangkan, katanya, di Jawa Barat, risiko penularan Covid-19 tertinggi masih didominasi kawasan Bodebek (Bogor-Depok-Bekasi).
Sehingga, di kawasan ini harus melakukan 3T (tracing, testing, dan treatment).
Dalam kesempatan tersebut, Setiawan mengatakan, ada tiga daerah yang berhasil menurunkan risikonya menjadi zona oranye, yakni Kabupaten Cirebon, Kota Cirebon, dan Kota Depok.
Sedangkan Kota Bogor, Kota Bekasi, dan Kabupaten Bekasi masih zona merah.
Menurut Setiawan, saat ini ada 13 daerah yang berada di zona oranye di Jawa Barat. Sedangkan sisanya 9 daerah ada di zona kuning atau risiko rendah.
Daerah yang masuk zona oranye minggu ini adalah:
- Kota Depok
- Kabupaten Bogor
- Kabupaten Sukabumi
- Kota Sukabumi
- Kabupaten Karawang
- Kabupaten Purwakarta
- Kota Cimahi
- Kabupaten Bandung
- Kabupaten Garut
- Kota Tasikmalaya
- Kabupaten Ciamis
- Kota Cirebon, dan
- Kabupaten Cirebon.
Sedangkan yang masuk zona kuning adalah:
- Kabupaten Cianjur
- Kabupaten Subang
- Kabupaten Indramayu
- Kabupaten Kuningan
- Kabupaten Majalengka
- Kabupaten Sumedang
- Kabupaten Tasikmalaya
- Kabupaten Pangandaran, dan
- Kota Banjar.
Setiawan pun berharap daerah yang saat ini memiliki banyak pesantren bisa lebih waspada terkait dengan penyebaran kasus di kawasan pendidikan tersebut.
Sebab, dalam sepekan terakhir kasus baru Covid-19 di sejumlah pesantren cukup meningkat, seperti yang terjadi di Kabupaten Kuningan dan Kota Tasikmalaya.
"Pesantren ini harus diwaspadai jangan sampai jadi klaster baru penyebaran Covid-19," ujarnya.
Menurut Setiawan, Pemprov Jabar sudah memberikan bantuan kepada pondok pesantren dalam meminimalisasi penyebaran Covid-19.
Bantuan kepada pesantren ini agar tempat pendidikan ini bisa menerapkan protokol kesehatan secara maksimal.
Setiawan pun menuturkan saat ini ada 101 kecamatan di Jabar yang masuk dalam zona hijau Covid-19.
Artinya dalam empat bulan terakhir, di 101 kecamatan ini tidak ditemukan kasus baru positif orang terpapar Covid-19.
Sebelumnya, Kota Bandung dan Kabupaten Bandung Barat kini menjadi zona merah atau kawasan risiko tinggi penyebaran Covid-19 di Jawa Barat.
Hal ini disebabkan peningkatan kasus positif Covid-19 di dua kawasan di Bandung Raya tersebut.
Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Setiawan Wangsaatmaja, mengatakan selain dua kawasan di Bandung Raya itu, terdapat tiga daerah lainnya di Jawa Barat yang masuk zona merah, yakni:
- Kabupaten Bekasi
- Kota Bekasi, dan
- Kota Bogor.
Kabupaten Bekasi, dan Kota Bogor, katanya, sebelumnya memang sudah masuk zona merah.
Namun, tiga daerah lainnya yang awalnya zona oranye atau kawasan risiko sedang penyebaran Covid-19, yakni Kota Bandung, Kabupaten Bandung Barat, dan Kota Bekasi, minggu ini masuk zona merah.
"Kota Bandung dan Kota Bekasi, padahal tadinya masuk risiko sedang. Kabupaten Bandung Barat minggu lalu risiko sedang, sekarang jadi risiko tinggi," kata Setiawan dalam rapat koordinasi Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah Provinsi Jawa Barat di Gedung Sate, Senin (5/10).
Dengan demikian, katanya, 13 daerah lainnya di Jawa Barat masuk zona oranye atau risiko sedang penyebaran Covid-19. Termasuk Kota Depok, Kota Cirebon, dan Kabupaten Cirebon yang masuk zona oranye kembali setelah minggu lalu masuk zona merah.
Selain itu di Jawa Barat, terdapat sembilan kota dan kabupaten yang masuk zona kuning atau risiko rendah penyebaran Covid-19.
Setiawan mencermati angka kenaikan kasus positif Covid-19 di Jawa Barat dan juga masih kurangnya angka kesembuhan pasien Covid-19 di Jawa Barat.
• Rahasia Seks Presiden AS Dibongkar Lewat Buku Sex with Presidents, Bill Clinton Sukai Ini
• Abuba Steak Berduka, Istri Pemilik Meninggal Dunia, Terkonfirmasi Positif Covid-19
• Penyerang Muda Fiorentina Menjadi Milik Juventus Menjelang Penutupan Bursa Transfer
Pemerintah lewat Satgas Covid-19 saat ini terus menggencarkan kampanye penyuluhan 3M (Memakai masker, rajin mencuci tangan, dan selalu menjaga jarak).
Kampanye 3M ini terus menerus disosialisasikan supaya masyarakat tidak lupa bahwa penyebaran Covid-19 banyak datang dari pergerakan manusia. Makanya, pelaksanaan 3M harus dijalankan secara ketat.
Tribunjabar.id, grup Tribunnews.com, mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan. Ingat pesan ibu, 3M (wajib memakai masker, wajib rajin mencuci tangan, dan wajib selalu menjaga jarak ).
Bersama-kita lawan virus corona. (*)