Bukan Cuma Bank Umum, Bank Wakaf Mikro Bisa Jadi Pilihan Pembiayaan Keuangan Bagi UMKM

Bank Wakaf Mikro sebenarnya juga BISA turut membantu pengembangan UMKM, terlebih keuangan mikro diyakini mampu menjangkau lebih luas UMKM

Penulis: Siti Fatimah | Editor: Siti Fatimah
ISTIMEWA

TRIBUNJABAR.ID,BANDUNG - Saat pandemi Covid-19 percepatan pemulihan ekonomi terus diupayakan terutama bagi UMKM yang dinilai menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia.

Untuk membantu UMKM tetap survive saat pandemi ini, pemerintah diharapkan tidak saja melibatkan bank-bank umum tapi juga perlu melibatkan dan mengoptimalkan Lembaga Keuangan Mikro (LKM), salah satunya Bank Wakaf Mikro (BWM).

Karena Bank Wakaf Mikro sebenarnya juga bisa turut membantu pengembangan UMKM, seperti pembiayaan keuangan, terlebih keuangan mikro diyakini mampu menjangkau lebih luas UMKM.

Ingin Jadi Pebisnis, 25 Pedagang (UMKM) Ikuti Pelatihan di Kadin Kota Bandung

"OJK turut mendorong pertumbuhan bank wakaf mikro, bahkan kami terus memperluas keberadaan bank wakaf mikro di berbagai daerah untuk mendorong peningkatan usaha ekonomi mikro rakyat termasuk UMKM," kata Kepala Bagian Pengawasan Industri Keuangan Non Bank KR 2 Jabar OJK Noviyanto Utomo, dalam Webinar “Peluang dan Tantangan Keuangan Mikro Bagi UMKM pada Era dan Pasca Pandemi”, yang digelar Magister Manajemen Keuangan Mikro Terpadu Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjadjaran bekerjasama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Kamis (1/10/2020).

Menurutnya, keberadaan bank wakaf mikro juga telah mendorong usaha ekonomi mikro rakyat yang kesulitan mendapatkan permodalan yang murah dan mudah untuk usahanya.

Namun diakui Noviyanto, akibat pandemi Covid-19  ini penyaluran kredit bank wakaf mikro sempat terkendala, karena bank ini kebanyakan memiliki nasabah di pesantren yang aktivitasnya juga terdampak akibat virus corona ini.

Pertamina dan Pegadaian Bikin Program Kolaborasi Nabung Sampah dapat Emas

"Ada perlambatan meski tetap berjalan, dari target penyaluran untuk UMKM Rp 190 triliun tahun ini, akibat Covid-19, hingga Agustus baru mencapai Rp 89 triliun," katanya.

Namun, pihaknya optimis lembaga keuangan mikro seperti bank wakaf mikro masih memiliki peluang besar di masa pandemi Covid-19 ini dengan kebaradaan UMKM.

Akademisi Unpad Harlan Dimas, dalam paparannya Harlan mengatakan lembaga keuangan yang paling mampu mengalirkan modal kepada usaha mikro dan kecil di sektor informal adalah LKM dan bank wakaf mikro merupakan salah satunya.

LKM, menurut Harlan, perlu terus digerakan, ini bisa dilihat dari kajian Bank Dunia yang menunjukkan bahwa sampai akhir 2018 hampir 500 juta masyarakat miskin bertambah baik hidupnya karena LKM.

Pemekaran Garut Selatan Belum Usai, Kini Muncul Rencana Pemisahan Garut Utara

Karena LKM dapat menjangkau 73 persen perusahaan mikro atau kecil yang tidak terjangkau bantuan pemerintah.

Bahkan tingkat pengembalian pembiayaan yang disalurkan mencapai 98%.

“Dengan tekanan perekonomian yang berlangsung saat ini tentunya LKM merupakan salah satu solusi untuk mendorong pemulihan ekonomi melalui pemberdayaan usaha mikro dan kecil, yang menyerap banyak tenaga kerja, dengan modal sedikit, namun menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang merangkul semua, adil serta mengurangi kemiskinan sekaligus mengurangi ketimpangan ekonomi,” katanya.

Ketua Pengurus BWM Berkah Umat Ciganitri Nurmawan, mengatakan, keberadaan bank wakaf mikro tidak hanya mengenai pembiayaan atau pengelolaan keuangan.

Pemprov Jabar Siap Verifikasi Calon DOB Garut Utara

Ada tiga hal utama dalam praktek bank wakaf mikro yakni berkaitan motivasi dalam berusaha serta ketahanan rumah tangga dan yang terpenting juga membangun kohesi di dalam masyarakat.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved