Ada Klaster Pesantren di Kuningan dan Tasikmalaya, Ridwan Kamil Koordinasi dengan Pemerintah Pusat
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, mengatakan, akan mengoordinasikan lebih lanjut temuan peningkatan kasus penyebaran Covid-19 di klaster pesantren.
Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Giri
"Bantuan sekarang 5.000 (alat swab test), karena santrinya (ada) 4.000, ditambah para pengurus 600, dan juga warga sekitar," ucap Uu.
Ia pun berharap, kasus Covid-19 tidak terjadi lagi di seluruh ponpes di Jabar. Untuk itu, Uu mengingatkan pengelola ponpes untuk terus memperketat penerapan protokol kesehatan khususnya memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun, di lingkungan ponpes.
Selain itu, Uu mengarahkan pimpinan dan pengelola ponpes untuk segera berkoordinasi dengan gugus tugas setempat jika ditemukan adanya gejala penularan Covid-19. Menurutnya, keterbukaan ponpes penting dalam antisipasi penyebaran kasus.
"Atas nama Pemprov Jabar, kami tidak henti-hentinya mengimbau kepada pengelola pondok pesantren untuk mengetatkan dan memaksimalkan protokol kesehatan," kata Uu.
"Kalau ada gejala-gejala Covid-19, saya harap para kiai dan pimpinan ponpes untuk tidak segan melapor kepada gugus tugas setempat. Jangan malah ditutup-tutupi, karena dikhawatirkan semakin menyebar. Tapi kalau sigap, bisa segera diantisipasi," tuturnya.
Sebagian Besar dari Klaster Pendidikan
Pada Selasa (29/9/2020), Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota mencatat adanya 33 penambahan jumlah penderita Covid-19. Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat, membenarkan adanya lonjakan tersebut.
Ia menyebut, penambahan 33 kasus terjadi pada Senin (28/9/2020) hingga malam hari.
"Itu dari hasil swab test massal yang kami lakukan di beberapa titik. Hampir seluruhnya yang terkonfirmasi positif dari klaster pendidikan," kata Uus.
• Masyarakat Harus Siap Mental, Kalau Uji Klinis Vaksin Covid-19 Berhasil, 2022 Kehidupan Baru Normal
• Berita Persib Hari Ini: Robert Butuh Bantuan, Gatot Prasetyo Turun Tangan Tangani Kiper Persib
Swab massal dilakukan terhadap warga hasil tracing dari klaster pendidikan, keluarga, dan perorangan. Hasilnya tercatat 33 orang terkonfirmasi positif.
Dengan demikian, jumlah positif Covid-19 dari klaster pendidikan lebih dari 50 orang. Sebelumnya tercatat kasus positif klaster pendidikan sebanyak 23 orang.
Hasil swab test juga saat ini bisa dilihat hasilnya dalam beberapa jam, karena Pemkot Tasikmalaya kini memiliki dua unit alat swab test bantuan Pemprov Jabar dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). (*)