Mengapa Kasus Positif Covid-19 di Jabar Meningkat Jadi 500-an Per Hari, Begini Kata Ridwan Kamil
Sejak beberapa hari terakhir, angka penambahan kasus pasien positif Covid-19 di Jawa Barat meningkat
Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Ichsan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Syarif Abdussalam
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Sejak beberapa hari terakhir, angka penambahan kasus pasien positif Covid-19 di Jawa Barat meningkat secara signifikan, di atas 500 kasus per harinya.
Padahal biasanya, berada di kisaran angka 300 kasus per harinya, bahkan lebih rendah.
Pada Jumat (25/9), tercatat secara kumulatif 20.131 kasus Covid-19 di Jawa Barat. Sebanyak 12.022 orang di antaranya sudah sembuh, sedangkan 368 orang lainnya meninggal dunia.
Di tingkat nasional, secara kumulatif terdapat 266.845 kasus positif Covid-19 di Indonesia, sebanyak 196.196 pasien sudah sembuh, dan 10.218 pasien meninggal dunia.
Berdasarkan penambahan kasus harian, pada Jumat (25/9) terdapat penambahan 734 kasus positif Covid-19 di Jabar.
Kemudian terdapat penambahan 804 kasus pada Kamis (24/9), secara berurutan pada hari-hari sebelumnya bertambah 516 kasus, 575 kasus, 680 kasus, dan 427 kasus pada Minggu (20/9).
• Update Terkini Jumlah Korban Jiwa dan Materi Akibat Banjir Bandang di Kabupaten Sukabumi
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil tidak menampik adanya peningkatan jumlah kasus harian tersebut.
Namun setelah ditelusuri, ternyata separuh data tersebut adalah kasus-kasus positif Covid-19 beberapa hari sebelumnya yang terlambat dilaporkan.
"Saya sampaikan berita kepada wartawan apa adanya. Peningkatan kasus Jawa Barat, salah satunya ternyata ada pelaporan yang telat. Itu hampir 50 persen kasus selama seminggu ini, adalah laporan yang diinput terlambat oleh daerah-daerah kota kabupaten, yang terjadinya di bulan-bulan lalu," kata Gubernur yang akrab disapa Emil ini di Bandung, Jumat (25/9).
Emil mengatakan dengan demikian, hal ini tidak bisa dikatakan sebagai ledakan kasus. Sebab, katanya, data-data tambahan angka kasus tersebut adalah data yang telat dilaporkan.
• Potensi Tsunami 20 Meter di Selatan Jawa, Begini Kata Ridwan Kamil
"Beda dengan kasus Secapa, memang itu tinggi dan kita akui. Mudah-mudahan dalam hitungan beberapa hari, kami sudah tidak mendapati lagi kekeliruan-kekeliruan keterlambatan menginput data ke "all new record", istilahnya, di pemerintah," tuturnya.
Jawa Barat, katanya, selama ini sebagai salah satu provinsi yang diberi perhatian dari pemerintah pusat dan hasilnya dalam seminggu ada berita baik, yaitu tingkat kematian turun dari 2,4 persen menjadi 1,8 persen, angka kesembuhan naik dari 53 persen menjadi 59 persen.