MT Haryono, Pahlawan Revolusi Korban G30S/PKI, Sebelum Dibunuh Sempat Minta Anak dan Istri Sembunyi

Satu di antara beberapa korban dari peristiwa G30S/PKI atau Gerakan 30 September adalah Mayor Jenderal MT Haryono.

Penulis: Yongky Yulius | Editor: Widia Lestari
Intisari
Pahlawan revolusi korban G30S/PKI. 

TRIBUNJABAR.ID - Satu di antara beberapa korban dari peristiwa G30S/PKI atau Gerakan 30 September adalah Mayor Jenderal MT Haryono.

Pada 1 Oktober 1965 dini hari, MT Haryono sedang berada di rumahnya di Jalan Prambanan, Jakarta.

Dia yang sedang terlelap tidur kemudian bangun karena mendengar suara sekelompok orang mendatangi rumahnya.

Dilansir TribunJabar.id dari TribunWow.com, ada 18 anggota Resimen Tjakrabirawa yang mendatangi rumah MT Haryono.

Pasukan itu dipimpin oleh Seran Kepala (Serja) Boengkoes.

MT Haryono punya firasat buruk, ia lalu meminta istri dan anaknya untuk menyembunyikan diri di belakang rumah.

Sesaat setelah itu, Sersan Boengkoes mengetuk pintu.

Namun, dari dalam rumah MT Haryono meminta agar tamunya tersebut datang keesokan paginya saja di kantor.

MT Haryono pun tak membukakan pintu rumahnya.

Meski sudah diminta tak masuk, Sersan Boengkoes tetap mendobrak pintu hingga rusak.

Sesampainya di dalam rumah, dia mendapati rumah dalam kondisi gelap.

G30S/PKI, Kisah Putri AH Nasution Loncat dari Ketinggian 2 Meter, Kaki Patah Sakitnya Masih Terasa

MT Haryono memang sengaja mematikan semua lampu di rumahnya.

Nahasnya, di dalam rumah MT Haryono sempat melewati Sersan Boengkoes.

Boengkoes yang melihat ada sekelebat bayangan langsung menembak.

MT Hartono pun tertembak.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved