Para Alumni Sipil Universitas Parahyangan Berlari Bersama dan Berbagi untuk Pendidikan Anak-anak
Karena pandemi juga, kami memilih lari dengan cara virtual. Ini justru unik karena akhirnya pelari Sipari tersebar dari Aceh sampai Papua
Penulis: Adityas Annas Azhari | Editor: Adityas Annas Azhari
Cara berlari virtual ini sangat unik sebab meski berlari di tempat terpisah dan tetap memperhatikan protokol kesehatan, setiap pelari merasa saling terhubung melalui teknologi aplikasi GPS pencatat kegiatan olahraga.
“Saya senang dengan aroma kebersamaan yang kuat, meskipun masing masing lari di tempat terpisah. Tetapi dengan saling melaporkan hasil, disertai dengan foto-foto, saya merasakan kita berlari bersama,” kata Mintarjo Darmali, salah satu pelari dari Teknik Sipil angkatan 1978.
Berlari bersama itu memotivasi juga pelari paling senior, Tjiptanegara, 62 tahun, untuk terus berlari sepanjang kegiatan Sipari.
“Saya bahkan bisa berlari dalam jarak half marathon demi Sipari (21 km). Saya bahagia bisa menjadi bagian dari Sipari yang tujuannya untuk kebaikan,” katanya.
Pelari senior lainnya, Robert Efan dari angkatan 1978 juga mengatakan Sipari membuat dirinya termotivasi untuk disiplin, berlari dengan pace lebih baik, dan bersyukur.
“Saya bersyukur bisa menjadi bagian dari aksi nyata berbuat baik kepada sesama. Setiap cucuran keringat adalah restu dari Tuhan untuk kebaikan,” katanya.
Hingga penutupan Sipari pada 16 September 2020, jumlah donasi yang terkumpul Rp 141.141.141 dan jumlah kilometer lari yang dilakukan 7.466,3 km.
Donasi dari 135 individu dan kelompok yang menyumbang tersebut dimanfaatkan untuk membeli 35 unit laptop serta buku dan alat tulis yang didonasikan ke tujuh sekolah tingkat SD dan SMP di daerah Ciumbuleuit, Bandung, serta 6 panti asuhan di wilayah Ciumbuleuit, Cimahi, dan Lembang.
“Donasi yang terkumpul jauh melebihi harapan di awal Sipari. Banyak dukungan dari alumni teknik sipil dan Unpar, baik individu maupun secara perusahaan sehingga kami cukup banyak bisa membantu sekolah dan panti asuhan,” kata Rudy.
Diharapkan Sipari menjadi sebuah kegiatan rutin yang akan dilakukan oleh Ikatan Alumni Teknik Sipil Unpar. Rudy berharap juga setelah acara ini selesai semangat kebersamaan tetap terjaga.
“Karena dengan ikatan dan semangat yang kuat maka akan ada banyak kegiatan-kegiatan dan donasi-donasi lain yang bisa diwujudkan baik untuk membantu sesama alumni maupun membantu pihak-pihak di luar lingkungan UNPAR,” ujar Rudy. (*)