Para Alumni Sipil Universitas Parahyangan Berlari Bersama dan Berbagi untuk Pendidikan Anak-anak

Karena pandemi juga, kami memilih lari dengan cara virtual. Ini justru unik karena akhirnya pelari Sipari tersebar dari Aceh sampai Papua

Penulis: Adityas Annas Azhari | Editor: Adityas Annas Azhari
istimewa
Penyerahan hasil donasi Sipari kepada sejumlah warga dan pengelola sekolah di sekitar kampus Unpar, Jalan Ciumbuleuit, Bandung. 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Alumni Teknik Sipil Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) Bandung menggelar kegiatan amal bagi pendidikan anak lewat kegiatan berlari yang dikemas dalam acara Alumni Sipil Berlari (Sipari).

“Awalnya, ide ini muncul dari mengobrol di WhatsApp grup IATS Runner, tentang keprihatinan kondisi saat ini dan tentang rencana dies natalis Fakultas Teknik UNPAR ke-60. Kemudian muncul keinginan memakai semangat berolah raga  sebagai sesuatu yang bersifat positif dan bisa membantu orang lain. Kemudian muncul ide memadukan hobi kami berlari dengan mengumpulkan donasi bagi sekolah-sekolah yang kesulitan dalam PJJ. Karena acara ini diinisiasi oleh alumni teknik sipil Unpar, maka acaranya diberi nama Sipil Unpar Berlari atau Sipari,” kata Stephanus Rudy Setiawan, Ketua Panitia Sipari, Senin (21/9/2020).

Sebagaimana diketahui, pandemi Covid-19 memaksa warga dunia melakukan banyak perubahan dalam gaya hidup.

Salah satu perubahan drastis terjadi di dunia pendidikan, yaitu perubahan pola pendidikan tatap muka menjadi online atau Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) demi menghindari penularan virus Covid-19.

Ternyata, perubahan di bidang pendidikan itu mengalami cukup banyak kendala.

Salah satunya adalah kurangnya sarana dan prasarana untuk melaksanakan PJJ.

Bahkan, di kota besar seperti di Bandung, di sekitar kampus Universitas Parahyangan di Jalan Ciumbuleuit, banyak anak-anak mengalami kesulitan PJJ karena berbagai alasan teknis itu.

Melihat kondisi tersebut, Ikatan Alumni Teknik Sipil Unpar (IATS- Unpar) menginisiasi kegiatan amal yang diberi nama Sipari atau Sipil Unpar Berlari.

Sipari adalah gerakan pengumpulan donasi untuk menyediakan perlengkapan PJJ bagi anak-anak di sekitar kampus UNPAR melalui olahraga lari.

Setiap donasi sebesar Rp 20.000 yang diberikan, maka akan dikonversi menjadi 1 kilometer jarak lari.

Bantuan untuk SDN 108 Ciumbuleuit
Bantuan laptop untuk SDN 108 Ciumbuleuit Bandung dari Sipari Unpar

“Sipari adalah inisiatif hebat dan baik. Bertujuan sangat keren yaitu beramal bagi warga di sekitar kampus. Sipari mengajarkan agar kita senantiasa menjalin silaturahmi dengan sesama, menjalin kebersamaan dengan alumni melalui ikatan yang kuat, dan hidup sehat. Saya mendukung sekali kegiatan ini," kata Rektor Unpar, Mangadar Situmorang PhD, yang menjadi salah satu pelari di Sipari 2020.

Dalam kegiatan itu, tergabung 61 orang pelari yang terdiri dari pengajar, tenaga kependidikan, alumni, dan mahasiswa yang berkomitmen berlari demi mengumpulkan donasi.

Para pelari istimewa yang tergabung dalam SIPARI adalah Rektor Unpar, Mangadar Situmorang, Dekan Fakultas Teknik Unpar, Doddi Yudianto PhD, Ketua Ikatan Alumni Teknik Sipil Unpar, Andreas Pramudya, beberapa alumni senior dari angkatan 1978 hingga mahasiswa aktif.

Mereka mulai berlari pada 17 Agustus 2020 bertepatan dengan Hari Kemerdekaan RI ke-75 hingga 16 September 2020. Selama itu pula, panitia menampung donasi dari para donatur.

“Karena pandemi juga, kami memilih lari dengan cara virtual. Ini justru unik karena akhirnya pelari Spari tersebar dari Aceh sampai Papua bahkan dari Singapura,” kata Rudy.

Cara berlari virtual ini sangat unik sebab meski berlari di tempat terpisah dan tetap memperhatikan protokol kesehatan, setiap pelari merasa saling terhubung melalui teknologi aplikasi GPS pencatat kegiatan olahraga.

“Saya senang dengan aroma kebersamaan yang kuat, meskipun masing masing lari di tempat terpisah. Tetapi dengan saling melaporkan hasil, disertai dengan foto-foto, saya merasakan kita berlari bersama,” kata Mintarjo Darmali, salah satu pelari dari Teknik Sipil angkatan 1978.

Berlari bersama itu memotivasi juga pelari paling senior, Tjiptanegara, 62 tahun, untuk terus berlari sepanjang kegiatan Sipari.

“Saya bahkan bisa berlari dalam jarak half marathon demi Sipari (21 km). Saya bahagia bisa menjadi bagian dari Sipari yang tujuannya untuk kebaikan,” katanya.

Pelari senior lainnya, Robert Efan dari angkatan 1978 juga mengatakan Sipari membuat dirinya termotivasi untuk disiplin, berlari dengan pace lebih baik, dan bersyukur.

“Saya bersyukur bisa menjadi bagian dari aksi nyata berbuat baik kepada sesama. Setiap cucuran keringat adalah restu dari Tuhan untuk kebaikan,” katanya.

Hingga penutupan Sipari pada 16 September 2020, jumlah donasi yang terkumpul Rp 141.141.141 dan jumlah kilometer lari yang dilakukan 7.466,3 km.

Donasi dari 135 individu dan kelompok yang menyumbang tersebut dimanfaatkan untuk membeli 35 unit laptop serta buku dan alat tulis yang didonasikan ke tujuh sekolah tingkat SD dan SMP di daerah Ciumbuleuit, Bandung, serta 6 panti asuhan di wilayah Ciumbuleuit, Cimahi, dan Lembang.

“Donasi yang terkumpul jauh melebihi harapan di awal Sipari. Banyak dukungan dari alumni teknik sipil dan Unpar, baik individu maupun secara perusahaan sehingga kami cukup banyak bisa membantu sekolah dan panti asuhan,” kata Rudy.

Diharapkan Sipari menjadi sebuah kegiatan rutin yang akan dilakukan oleh Ikatan Alumni Teknik Sipil Unpar. Rudy berharap juga setelah acara ini selesai semangat kebersamaan tetap terjaga.

“Karena dengan ikatan dan semangat yang kuat maka akan ada banyak kegiatan-kegiatan dan donasi-donasi lain yang bisa diwujudkan baik untuk membantu sesama alumni maupun membantu pihak-pihak di luar lingkungan UNPAR,” ujar Rudy. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved