Temuan ICW, Pemerintah Gelontorkan Banyak Uang untuk Bayar Influencer, Apa Sih Keuntungannya?

Kementerian Pariwisata tercatat menghabiskan banyak anggaran untuk membayar influencer. Ada 22 paket dan anggaran 77,6 miliar.

Editor: Giri
Istimewa
Ilustrasi - Influencer bisa mempromosikan sesuatu hal karena memiliki pengaruh 

Contoh di atas membuktikan bahwa Anda tidak harus menggunakan influencer premium saat promosi produk untuk menggebrak pasar. Bahkan, jika menyasar komunitas tertentu, menggunakan influencer mikro tentu lebih pas. 

2. Membuat Konsumen Lebih Percaya Produk Anda
Jika Anda mempromosikan produk secara konvensional, perlu waktu yang relatif lama untuk meyakinkan calon konsumen Anda. Namun, ketika menggunakan public figure, kepercayaan konsumen pada sebuah produk bisa langsung terbentuk.

Alasannya, mereka memiliki pengalaman dan keahlian (expertise) di bidang tertentu.

Jika mereka menggunakan produk Anda, sangat mudah bagi followernya untuk lebih percaya kepada produk Anda.

Faktanya, 53 persenkonsumen wanita melakukan pembelian produk setelah melihat posting dari influencer-nya.

3. Mendongkrak Penjualan
Semakin banyak orang yang mengetahui produk Anda, semakin besar kemungkinan penjualan yang bisa dihasilkan. 

Mari kita ambil contoh pengaruh dari seorang Meghan Markle, istri Pangeran Harry. 

Pada sebuah acara di Buckingham Palace tahun ini, Megan mengenakan gaun brokat emas yang terlihat cantik. Apa yang terjadi selanjutnya? Dalam waktu 24 jam saja, terjadi lonjakan permintaan baju brokat hingga 500 persen!

Hal semacam inilah yang menyebabkan pebisnis seperti Hartiman percaya pada kemampuan seorang influencer

Hartiman adalah seorang pengusaha clothing asal Bandung, NOMI. Hartiman mengatakan bahwa penjualan brand NOMI berhasil meningkat setelah menggandeng musisi Indie asal Jepang dan Indonesia. Ia bahkan sukses membuka gerai di Jepang untuk berbagai produk clothing-nya ?

4. Menjangkau Lebih Banyak Konsumen
Beberapa pemilik bisnis cenderung mempromosikan produk lewat iklan, baik di media cetak atau elektronik. Sayangnya, ada sebagian masyarakat yang memilih “melewatkan” iklan tersebut.

Di sinilah peran influencer bisa “mengisi kekosongan”. 

Saat ini, jumlah pengguna media sosial aktif di Indonesia mencapai 150 juta jiwa, dengan rata-rata waktu akses hingga hampir 3,5 jam setiap hari! 

Jika pemasaran produk dilakukan menggunakan influencer melalui media sosial, blog atau YouTube tentu bisa menjangkau lebih banyak konsumen. 

Sebagai contoh, brand Paco Rabbane Parfums menggandeng Chez Rust, seorang model pria,  mempromosikan produk mereka melalui Instagram. Hasilnya, peningkatan follower Instagram Paco Rabbane Parfums mencapai 42.786 persen!. 

Dengan menunjuk public figure yang mampu menyajikan konten secara menarik, informasi tentang produk Anda tentu tidak akan “dilewatkan”. Artinya, peluang menjangkau konsumen lebih banyak bisa tercapai dengan mudah. 

5. Membangun Kedekatan dengan Konsumen
Menggunakan jasa influencer bisa membangun kedekatan konsumen dengan brand Anda. Namun, Anda harus jeli dalam memilih orang yang cocok untuk target pasar produk Anda.

Sumber: Warta Kota
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved