Suami 10 Tahun Tak Bisa Melihat, Mak Ratem Jualan Nasi Uduk Keliling, Kisah Cinta Selama 50 Tahun
Saat keliling bersepeda menyapa warga di satu tempat di Jawa Barat, anggota DPR RI Dedi Mulyadi bertemu dengan Mak Ratem
TRIBUNJABAR.ID - Saat keliling bersepeda menyapa warga di satu tempat di Jawa Barat, anggota DPR RI Dedi Mulyadi bertemu dengan Mak Ratem, penjual nasi uduk keliling.
Sepintas terkesan biasa saja, penjual nasi uduk seperti ini banyak di berbagai tempat di Jawa Barat.
Namun Mak Ratem ternyata penjual nasi uduk istimewa. Sebab dia menjadi tulang punggung keluarga karena sang suami sudah 10 tahun mengalami kebutaan alias tidak bisa melihat.
Selain itu Mak Ratem pun menderita sakit punggung, ada benjolan di bagian punggungnya bekas terjatuh. Namun itu tak menghalangi semangat Mak Ratem untuk menjemput rezeki.
• Kadinkes Kota Tasikmalaya Targetkan Ada Kepastian Insentif untuk Petugas Pemulasara Jenazah Covid-19
Dedi Mulyadi pun sempat bertandang ke rumah Mak Ratem dan bertemu dengan suaminya.
Dari perbincangan itu terungkap, mata suami Mak Ratem sudah 10 tahun tidak bisa melihat akibat kecelakaan kerja.
Saat itu ia hendak menyemprotkan cairan hama ke sawah, namun malang saat membuka alat penyemprot hama itu tiba-tiba cairan racun itu menyembur dan mengenai matanya yang mengakibatkan kebutaan.

Meski suami jadi tak berdaya, Mak Ratem tetap mencintainya. Pernikahan pasangan ini bahkan sudah menginjak usia 50 tahun.
Dalam kesempatan itu Dedi pun membekali Mak Ratem sejumlah uang untuk menambah modal usahanya.
• Tiga Klub Indonesia Tiba-tiba Datangkan Pemain Brasil di Bawah 20 Tahun, Naturalisasi?
Ketika hendak meninggalkan rumah Mak Ratem, Dedi melihat ada seorang wanita yang duduk sambil memegangi tongkat.
Belakangan diketahui wanita bernama Ibu Tati itu menderita asam urat, kolesterol, dan darah tinggi, hingga akhirnya tubuhnya sulit bergerak.
Tak hanya itu, di saat dia sakit malah ditinggal pergi oleh suaminya. Kontras dengan jalan hidup Mak Ratem. Kini Ibu Tati hidup dari mengandalkan usaha sang menantu.
"Nanti saya bawa dokter ke sini buat memeriksa Ibu (Ibu Tati) dan Mak Ratem, sekalian nanti diberi obatnya," kata Dedi, seraya menyelipkan sejumlah uang ke tangan Ibu Tati.
Video pertemuan antara Dedi Mulyadi dengan Mak Ratem dan Ibu Tati ini diunggah ke akun media sosial dan channel youtube Kang Dedi Mulyadi yang banyak mendapat respons positif drai warganet.
Dalam unggahannya itu Dedi Mulyadi menuliskan caption, "Tidak ada kisah yang tidak melahirkan pelajaran kehidupan. Pahit manis pelajaran itu semata untuk mendewasakan fitrah kemanusiaan".
