Sosok MA Sentot Pemimpin Pasukan Setan di Mata Warga Indramayu, Manusia Biasa Tapi Kebal Peluru

Nama MA Sentot menjadi nama yang sangat disegani kolonial Belanda saat menjajah di Kabupaten Indramayu.

Penulis: Handhika Rahman | Editor: Dedy Herdiana
Tribun Cirebon/ Handhika Rahman
Tugu perjuangan untuk mengenang jasa para pahlawan yang gugur akibat peperangan di Jembatan Bangkir pada November 1947 di Desa Sindangkerta, Kecamatan Lohbener, Kabupaten Indramayu yang kondisinya kini terbengkalai, Senin (17/8/2020). 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU - Nama MA Sentot menjadi nama yang sangat disegani kolonial Belanda saat menjajah di Kabupaten Indramayu.

Pria yang lahir di Blok Lapangan, Bola Desa Plumbon, Kabupaten Indramayu pada 17 Agustus 1925 silam itu konon sangat ditakuti hingga membuat para penjajah kocar-kacir setiap berhadapan dengan pasukannya.

Sosok pahlawan yang memiliki nama asli Mohammad Asmat Sentot ini merupakan anak keempat dari pasangan H Abdul Kahar dan Hj Fatimah.

MA Sentot, Pahlawan Nasional Asal Indramayu yang Terlupakan

Anak kedelapan MA Sentot, M Alam Sukmajaya saat memegang buku yang mengisahkan perjuangan MA Sentot dalam berjuang melawan penjajah, Minggu (10/11/2019).
Anak kedelapan MA Sentot, M Alam Sukmajaya saat memegang buku yang mengisahkan perjuangan MA Sentot dalam berjuang melawan penjajah, Minggu (10/11/2019). (tribunjabar/handika rahman)

Salah seorang saksi sejarah Perang Jembatan Bangkir, Asikin (80) mengingat betul bagaimana aksi perlawanan MA Sentot saat memimpin Pasukan Setan dalam mengusir penjajah.

"Dia manusia biasa tapi dia itu berani melawan Belanda, sosoknya sangat dibanggakan masyarakat Indramayu, dia orang yang sangat baik," ujar dia kepada Tribuncirebon.com saat ditemui di kediamannya di Desa Sindangkerta, Kecamatan Lohbener, Kabupaten Indramayu, Senin (17/8/2020).

Masih diceritakan Asikin, MA Sentot merupakan pemimpin dari Pasukan Setan. Konon pasukan tersebut sangat disegani karena berkaitan dengan aura mistis.

Berdasarkan cerita yang berkembang di masyarakat, MA Sentot tidak pernah tiarap saat bertempur. Ia terus berdiri walau dihujani peluru sekalipun.

Menguak Pasukan Setan yang Dipimpin MA Sentot, Pasukan yang Menjadi Hantu Bagi Bala Tentara Belanda

Anehnya, peluru-peluru tersebut berguguran beberapa centimeter sebelum mengenai tubuh pejuang asli Kabupaten Indramayu tersebut.

Pasukan Setan yang dipimpin MA Sentot itu pun diketahui hanya berjumlah beberapa orang saja. Namun, sangat ditakuti penjajah.

Mereka berperang dengan cara bergerilya tanpa pernah diketahui keberadaannya.

Ada beberapa perang hebat yang ditaklukan Pasukan Setan dalam mengusir penjajah, seperti peperangan di Bangkir, Waledan, Kujang, Eretan, Sanca, dan masih banyak lagi.

Terlebih saat perang di Jembatan Bangkir pada November 1947. Asikin yang saat itu masih berusia 7 tahun mengaku kagum dengan kepemimpinan MA Sentot.

Berkat jasanya yang saat itu mengungsikan warga ke desa sebelah, ia bersama orang tuanya saat itu selamat dari amukan Belanda.

Mengenang Perjuangan MA Sentot, Pahlawan Nasional dari Kabupaten Indramayu

Pasukan Indonesia pun saat itu berhasil memukul mundur penjajah dengan kerugian yang tak terkira.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved