Tower SUTET di Sumedang Roboh
Kronologi Robohnya Tower SUTET di Sumedang yang Menewaskan 4 Pekerjanya, Terjun dari Ketinggian 20 M
empat pekerja tersebut awalnya sedang berada di atas tower untuk mengerjakan proyek tower tahap kedua.
Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Ravianto
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin
TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Tower emergency atau tower darurat SUTET listrik di Dusun Pasir Angin, Desa Margaluyu, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Sumedang roboh dan menyebabkan empat orang meninggal dunia, Rabu (12/8/2020) petang.
Kastreskrim Polres Sumedang, AKP Yanto Selamet mengatakan, berdasarkan keterang saksi, keempat pekerja tersebut meninggal akibat terjatuh saat membongkar tower emergency SUTET listrik tersebut.
"Ketika bangunan emergency tower itu selesai dikerjakan, kemudian niatnya tower pancang itu akan dibereskan, tapi tower pancang yang digunakan runtuh," ujarnya saat ditemui di lokasi kejadian, Kamis (13/8/2020).

Akibatnya, kata Yanto, para pekerja itu ikut terjatuh bersama tower pancang tersebut.
"Pada saat sekitar 20 meter tower pancang yang digunakan untuk pengamanan para pekerja runtuh sehingga pekerja yang menggunakan baju pengaman terbawa jatuh dengan tower pancang atau penyangga ini," kata Yanto.
Untuk sementara ini pihaknya masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait penyebab runtuhnya tiang tower pancang tersebut.
Sementara saat disinggung terkait, angin kencang yang diduga menjadi penyebab runtuhnya tower darurat itu, pihaknya pun akan melihat hasilnya dari hasil penyelidikan.
"Untuk masalah angin kencang nanti kami akan melakukan penyelidikan, masalah ini jatuhnya bagaiamana hasil penyelidikan akan kami sampaikan," ucapnya.
Sebelumnya, Pengawas Konsorsium proyek pengerjaan tower emergency sutet listrik, Robi Yoeniar mengatakan, sebelum adanya kejadian tersebut, memang terjadi hembusan angin kencang di sekitar lokasi kejadian.
"Kami belum bisa pastikan karena harus dilakukan investigasi dulu. Tapi kebetulan pas saya kemarin turun dari atas (lokasi) anginnya cukup kencang," ujarnya saat ditemui di lokasi kejadian.
Menurutnya, dengan adanya hembusan angin kencang itu bisa saja menjadi salah satu faktor yang menyebabkan robohnya tower emergency sutet listrik tersebut.
"Awalnya, pengerjaan itu sutet listrik tapi sudah selesai semua. Jadi tinggal tower emergency ini yang harus diturunkan," kata Robi.
Ia mengatakan, hembusan angin kencang yang menghantam tower itu datang secara tiba-tiba, sedangkan untuk kondisi cuaca saat kejadian itu terjadi sedang tidak dalam keadaan mendung.
"Bisa juga ada pergeseran tanah di helical. Itu pakai helical sebetulnya safety saja karena proses pengerjaan sudah sesuai standar," ucapnya.